9
2.3 Nilai dan Kepuasan Kerja
2.3.1
Nilai
Nilai adalah keyakinan dasar
bahwa suatu
modus perilaku atau
keadaan akhir
eksistensi yang
khas lebih disukai secara pribadi atau sosial
dibandingkan modus
perilaku
atau
keadaan akhir
eksistensi
kebaikan atau
lawannya.
Nilai
mengandung
suatu unsur
pertimbangan dalam arti
nilai
mengemban gagasan-gagasan seorang
individu
mengenai
apa
yang
benar,
baik,
atau
diinginkan. Nilai
penting
untuk
mempelajari
perilaku
keorganisasian
karena nilai meletakkan dasar
untuk memahami sikap
dan
motivasi serta
karena nilai mempengaruhi persepsi kita. (Stephen Robbins, 2002a, p.130).
2.3.2
Sikap
Sikap
adalah pernyataan atau
pertimbangan
evaluatif
mengenai obyek,
orang
atau
peristiwa.
Sikap
mencerminkan
bagaimana
seseorang
merasakan sesuatu.
Sikap
tidak
sama
dengan
nilai,
tetapi
keduanya
saling berhubungan.
Ada
tiga
komponen
dari
suatu
sikap: pengertian, keharuan, dan perilaku. Seseorang dapat memiliki banyak sikap, tetapi
perilaku
organisasi
memfokuskan
perhatiannya
pada sikap
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan.
Kebanyakan
riset
dalam
perilaku
organisasi
telah
memperdulikan
tiga
sikap:
kepuasan
kerja,
keterlibatan
kerja,
dan
komitmen
pada
organisasi.
(Stephen
Robbins,
2002a, p.138).
2.3.3
Kepuasan Kerja
Kepuasan
kerja
merujuk pada sikap umum seorang
individu
terhadap
pekerjaannya.
Seseorang dengan tingkat kepuasan
kerja tinggi menunjukkan sikap
yang
positif terhadap
kerja
itu,
seorang
yang
tak
puas
dengan pekerjaannya
menunjukkan
sikap
yang
negatif
terhadap
pekerjaan
itu.
Keterlibatan
kerja
merupakan
sampai
tingkat
mana seseorang
memihak
pada
pekerjaannya,
berpartisipasi aktif
dalamnya,
dan
menganggap
kinerjanya
penting bagi harga diri. Sedangkan
komitmen pada organisasi didefinisikan sebagai suatu
|