30
dasar
dalam
identifikasi
dan
evaluasi
hubungan
fungsi-fungsi
bisnis
tersebut.
Matriks ini dapat dibuat melalui lima tahap, yaitu:
1. Identifikasikan
faktor-faktor
internal
perusahaan,
termasuk
di
kekuatan
atau
keunggulan perusahaan serta kelemahan-kelemahan perusahaan.
2. Berikan pembobotan pada setiap faktor yang berkisar dari 0.0 (tidak penting)
sampai dengan 1.0 (sangat penting). Pembobotan menunjukkan tingkat
kepentingan
relatif dari
faktor tersebut di dalam lingkup
industri perusahaan.
Tanpa memperhatikan jenis faktor, baik itu kekuatan
maupun
kelemahan,
faktor
yang dipertimbangkan
untuk
memiliki efek paling besar dalam kinerja
organisasi harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah dari semua bobot
harus sama dengan 1.0.
3. Berikan
nilai
1
sampai
dengan
4
pada
setiap
faktor internal
untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut
merepresentasikan kelemahan
utama
(nilai
=
1), kelemahan
minor (nilai = 2), kekuatan
minor (nilai = 3), kekuatan
utama (nilai = 4). Perlu diperhatikan bahwa kekuatan harus menerima nilai 4
atau 3 dan kelemahan harus menerima nilai 2 atau 1.
4. Kalikan setiap pembobotan faktor dengan nilainya untuk menentukan skor.
5.
Jumlahkan skor untuk setiap variabel untuk menentukan total skor untuk
organisasi.
2.7.3.4 Matriks Internal Eksternal (Internal-External Matrix)
Menurut
David
(2002,
pp.196-197),
matriks
IE
didasarkan
pada
dua
dimensi
kunci,
yakni
total
nilai
IFE
yang
diberi
bobot
pada sumbu
X
dan
total
nilai EFE
yang diberi bobot pada
sumbu
Y. Pada sumbu
X,
total
nilai IFE
yang
|