Home Start Back Next End
  
25
Teori Ketidaksesuaian. Menurut Locke kepuasan atau ketidak puasan dengan
aspek pekerjaan tergantung pada selisih (discrepancy) antara apa yang dianggap
telah
didapatkan
dengan
apa
yang
diinginkan.
Jumlah yang
“diinginkan”
dari
karakteristik
pekerjaan
didefinisikan sebagai
jumlah
minimum
yang
diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan anda. Seseorang akan terpuaskan jika tidak ada
selisih antara kondisi-kondisi yang diinginkan dengan kondisi aktual. Semakin
besar 
kekurangan 
dan 
semakin 
banyak 
hal-hal 
penting 
yang 
diinginkan,
semakin
besar
ketidak
puasannya,
Jika lebih
banyak
jumlah
faktor
pekerjaan
yang diterima secara minimal dan kelebihannya
menguntungkan
(misalnya
:
upah ekstra, jam kerja yang lebih lama) orang yang bersangkutan akan sama
puasnya bila terdapat selisih dari jumlah yang diinginkan.
Proter
mendefiniskan
kepuasan
sebagai selisih
dari
banyaknya
sesuatu
yang
“seharusnya 
ada” 
dengan 
banyaknya 
“apa 
yang 
ada”. 
Konsepsi 
ini 
pada
dasarnya sama dengan model Locke, tetapi “apa yang seharusnya ada”. Menurut
Locke berarti penekanan yang lebih banyak pada pertimbangan-pertimbangan
yang adil dan kekurangan atas kebutuhan-kebutuhan karena determinan dari
banyaknya faktor pekerjaan yang lebih disukai. Studi Wanous dan Laler
menemukan bahwa para pekerja memberikan
tanggapan
yang
berbeda-beda
menurut
bagaimana
kekurangan/selisih itu didefinisikan. Keduanya
menyimpulkan bahwa orang memiliki lebih dari satu jenis perasaan terhadap
pekerjaannya, dan tidak ada “cara yang terbaik” yang tersedia untuk mengukur
kepuasan kerja.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter