24
waktu yang ditentukan dan juga penilaian pada kelayakan proyek untuk terus berkembang.
1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Dalam merealisasikan suatu proyek bisnis,
perusahaan membutuhkan dana untuk investasi.
Menurut
Husein
Umar
(2003,
p178),
dana
tersebut dapat
diklasifikasikan
atas
dasar
aktiva
tetap
berwujud seperti tanah, bangunan, pabrik,
dan mesin-mesin serta aktiva
tetap
tak berwujud seperti
paten,
lisensi,
biaya-biaya
pendahuluan,
dan
biaya-biaya
sebelum operasi.
Selain
digunakan
untuk
pengadaan aktiva tetap, dana tersebut juga digunakan
untuk modal
kerja yang merujuk pada semua
investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar. Untuk menghitung modal kerja yang dibutuhkan dapat
digunakan
metode
berdasarkan waktu
yang
diperlukan sejak dana
tersebut
keluar dari kas
perusahaan sampai menjadi atau masuk ke dalam kas perusahaan kembali.
Setelah
menetapkan
jumlah
dana
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
rencana
investasi
tersebut maka langkah selanjutnya adalah menentukan sumber
dana. Menurut
Husein
Umar (2003,
p178), beberapa sumber dana yang penting antara lain:
a. Modal pemilik perusahaan yang disetorkan.
b. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal.
c.
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal.
d. Kredit yang diterima dari bank.
e. Sewa guna (
leasing) dari lembaga non-bank.
2. Aliran Kas (Cash Flow)
Perusahaan perlu untuk menerapkan prinsip
kehati-hatian dalam menentukan tingkat
likuiditas dari aliran kas (©ash flow) perusahaan karena jika
tingkat likuiditasnya
terlalu tinggi,
yang
mungkin
disebabkan oleh
tingkat
perputaran
kas
yang
rendah,
keuntungan
yang
diterima
oleh
perusahaan akan
menjadi rendah.
Demikian juga sebaliknya, jika tingkat likuiditas aliran kas tersebut
terlalu
rendah,
yang
mungkin
disebabkan
oleh perputaran
kas
yang
tinggi,
perusahaan
akan
mendapatkan
keuntungan
yang
tinggi
namun
aliran kas
menjadi
tidak
likuid
jika
terjadi
kebutuhan
dana yang mendadak.
Perhitungan
terhadap
aliran
kas
sangat
penting
untuk
dilakukan
karena
arti
laba
dalam
|