![]() 25
akuntansi
tidak
sama
dengan
pengertian
kas
masuk
bersih
bagi investor
yang
justru
lebih penting
untuk
diketahui.
Hal
ini menjadi
wajar
karena
hanya
dengan
aliran
kas
bersih
perusahaan
dapat
membiayai
kewajiban
keuangannya. Menurut Husein
Umar
(2003,
p180), kas
mempunyai
tiga
komponen
utama
yaitu
Initial
Cash
Flow
yang
berhubungan
dengan
pengeluaran
untuk
investasi,
Operational Cash Flow yang biasanya mempunyai selisih neto
yang
positif yang dapat
dipakai untuk
mencicil
pengembalian
investasinya,
dan
Terminal Cash
Flow yang
merupakan
aliran
kas
dari
nilai
sisa aktiva tetap yang dianggap sudah tidak mempunyai
nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal
kerja awal.
3. Biaya Modal (Cost of Capital)
Yang
dimaksudkan
dengan
biaya
modal
adalah
penentuan
berapa
besarnya
biaya
real dari
masing-masing
sumber pendanaan
yang
digunakan
perusahaan
dalam menjalankan
proyek
investasinya.
Perusahaan dirasa
perlu untuk
melakukan
perhitungan
terhadap
biaya
penggunaan
modal
rata-rata
keseluruhan
sehingga
tingkat
keuntungan
yang
layak
(©ut
off
rate) da®i
proyek
tersebut dapat diidentifikasi. Menurut
Husein Umar (2003, p181)
untuk menghitungnya,
karena
garis
besar sumber-sumber
pembelanjaan
terbagi
atas
utang
dan
modal
sendiri, maka
biaya
modal
dari
masing-masing sumber
dihitung seperti penilaian investasi dari
biaya utang, aliran
kas
yang dihitung
setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.
a. Biaya
utang.
Biaya
ini
dapat
dibagi
menjadi
dua
jangka
waktu
yaitu
biaya
utang
dalam
jangka
panjang dan jangka
pendek dimana
kedua-duanya
dapat dihitung dengan menggunakan konsep
present value.
b. Biaya modal sendiri. Biaya ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya saham preferen,
biaya
saham biasa, dan biaya laba
ditahan.
Untuk menghitung biaya saham
preferen dapat
digunakan
cara yang sama dengan penghitungan biaya modal utang. Rumus yang digunakan:
PO =
A
×
B
Kp
Di mana:
P0
= harga jual saham saat ini
|