30
c.
Tingkat
ketiga
(Satisfied
Buyer)
berisi
orang-orang
yang
puas,
namun
mereka
memikul
biaya
peralihan
(switching
cost),
baik
dalam
waktu,
uang
atau
risiko
sehubungan
dengan
upaya untuk melakukan
pergantian
ke
merek lain.
Kelompok
ini
biasanya
disebut
dengan
konsumen loyal
yang
merasakan
adanya suatu
pengorbanan
apabila
ia
melakukan
penggantian
ke
merek
lain.
Para
pembeli
tipe
ini disebut satisfied buyer.
d. Tingkat keempat (Liking
the
Brand)
adalah konsumen benar-benar menyukai
merek tersebut. Pilihan mereka terhadap suatu merek dilandasi pada suatu
asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau
kesan
kualitas
yang
tinggi.
Para
pembeli pada
tingkat
ini
disebut
sahabat
merek,
karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
e. Tingkatan
teratas
(Commited Buyer) adalah
para
pelanggan
yang
setia.
Mereka
mempunyai
suatu
kebanggaan
dalam menemukan atau
menjadi pengguna
satu
merek.
Merek
tersebut sangat
penting
bagi
mereka
baik
dari
segi
fungsinya,
maupun sebagai ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya (commited buyer).
2.11
Persaingan Dalam Industri
Menurut Porter, persaingan dalam suatu industri tergantung pada 5 (lima) kekuatan
persaingan (five competitive forces) yang berpengaruh terhadap struktur ekonomi dalam
industri.
Lima
elemen
kekuatan
persaingan
dalam
industri
menurut
Porter
(Kotler,
2005,
p266) yaitu:
A.
Ancaman pendatang baru (Threat of new entrants)
Ada
tujuh sumber
utama
rintangan masuk
bagi
pendatang
baru
yaitu skala
ekonomi,
biaya
beralih
pemasok, akses ke saluran
industri,
biaya
tak
menguntungkan
terlepas
dari
skala ekonomi,
kebijakan
pemerintah,
kebutuhan
modal, dan diferensiasi produk.
|