Home Start Back Next End
  
11
5. Personal (Personality)
Suatu
merek
dapat
memproyeksikan
suatu
kepribadian
(pe®sonality) tertentu.
Mercedes
dapat
disugestikan
sebagai seorang
bos
yang
berperasaan (manusia),
seekor singa yang menyala (bintang), atau sebuah austere
palace (benda)
6. Pemakai (Use®)
Suatu
merek mensugestikan
jenis
pelanggan
yang
membeli
atau
menggunakan
produk tersebut. Kita akan mengharapkan untuk melihat eksekutif kelas atas berusia
55 tahun dibelakang kemudi Mercedes, bukan seorang sekretaris berusia 20 tahun.
2.5.2
Peranan dan Manfaat Merek
Merek  memegang  peranan  penting  dalam  pemasaran.  Ada  perbedaan  yang
cukup besar antara produk dan
merek (Aaker,1996). Produk
hanyalah sesuatu yang
dihasilkan pabrik. Sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila
produk
bisa
dengan
mudah
ditiru
pesaing,
maka
merek
selalu
memiliki
keunikan
relatif sukar dijiplak.
Merek berkaitan dengan
persepsi,
sehingga
sesungguhnya
persaingan
yang
terjadi
antar
perusahaan
adalah
pertarungan
persepsi
dan
bukan
sekedar pertarungan produk.
Andreas 
Buchholz  dan  Wolfram  Wordermann  dalam  bukunya  “What
Makes
Winning Brands Different mengatakan
bahwa
merek
yang
menang
dalam
pasaran
adalah
merek yang
selalu
melekat dalam
pikiran konsumen
dan
akan
membuat
konsumen
tersebut
termotivasi
untuk memilikinya
yang
kemudian
lebih
dikenal
dengan teori Buchhloz-Wordermann (B|W method).
Merek menjadi sangat penting saat ini karena beberapa faktor seperti: (Durianto,
Sugiarto, Sitinjak, 2004, p2)
1.   Emosi
konsumen
terkadang
turun
naik.
Merek
mampu
membuat
janji
emosi
menjadi konsisten dan stabil.
2.   Merek
mampu
menembus
setiap
pagar
budaya
dan
pasar.
Bisa
dilihat
bahwa
suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter