Home Start Back Next End
  
rentan terhadap strategi imitator yang piawai. Studi yang dilakukan Mansfield, Schwartz dan
Wagner
yang dikutip
dari Tjiptono (2005, p80) mengungkap
bahwa
60%
dari inovasi sukses
yang
dipetenkan
dapat
ditiru
dalam
tempo rata-rata
4
tahun
dengan
biaya
pengembangan
yang dikeluarkan imitator setidaknya 35% lebih rendah dari
pada
biaya inovator. Studi
yang
sama
juga menunjukan bahwa
untuk
inovasi
yang
tidak dipatenkan
lebih
dari
65%
diantaranya bakal ditiru dalam waktu kurang dari setahun.
2.6.2 Strategi Late Entrants dan Imitasi
Meniru
bukanlah
pekerjaan
semudah yang banyak dibayangkan
orang.
Dalam
banyak
kasus,
imitasi
malah
sama
rumitnya
dengan inovasi.
Meniru
membutuhkan
pertimbangan
strategik
yang
tidak
kalah kompleksnya dengan inovasi, sehingga diperlukan strategi
khusus.
Carpenter dan
Nakamoto yang
dikuti
dari Tjiptono
(2005,
p81) mengidentifikasi 4
alternatif
strategi sukses untuk meluncurkan produk baru ke pasar yang didominasi oleh satu merek.
1.   strategi 
diferensiasi, 
yakni 
memposisikan 
merek 
berbeda 
dengan 
merek
dominan,  disertai  harga  setara  atau  premium  dan  dana  iklan  besar 
untuk
membangun merek baru sebagai alternatif yang kredibel.
2.   Strategi challengger, Yakni memposisikan merek setara atau sama dengan merek
dominan,
dengan
dibarengi
periklanan
gencar
dan
harga
setingkat
dan
atau
premium untuk menentang merek dominan sebagai standar kategori produk.
3.   Strategi
niche,
yakni
memposisikan
merek
berbeda
dengan
merek
dominan,
dengan harga
murah
den anggaran iklan yang
kecil
guna mengeksploitasi
ceruk
pasar yang menguntungkan.
4.   Strategi
premium,
yakni memposisikan
merek berbeda dengan merek
dominan,
dibarengi dengan sedikit iklan dan harga
premium untuk beraluh ke pasar kelas
atas, relatif terhadap merek dominan tersebut.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter