2.4 Merek (b®and)
2.4.1 Sejarah dan Pengertian Merek (b®and)
Praktik
branding
telah
berlangsung
berabad-abad.
Kata
brand
dalam
bahasa
Inggris
berasal
dari
kata
brandr
dalam
bahasa
Old norse, yang
berarti
to
burn, mengacu
pada
pengidentifikasian
ternak.
Pada
waktu
itu,
pemilik
peternakan
menggunakan
cap
khusus
untuk menendai ternak milinya
dan membedakannya dari ternak milik orang lain. Melalui cap
seperti ini, konsumen menjadi lebih mudah mengidentifikasi ternak-ternak berkualitas yang
ditawarkan
oleh
para
peternak
bereputasi bagus.
Manfaat
merek
sebagai
pedoman
yang
memudahkan konsumen memilih produk berlaku hingga saat ini.
Merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama,
kata,
huruf-huruf, angka-angka,
susunan
warna
atau
kombinasi
dari
unsur-unsur
tersebut
yang memiliki
daya
pembeda
dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa (Iman S.T, 2001, p19).
Menurut
Lamb
(2001,
p421)
merek
adalah
suatu
nama,
istilah,
tanda,
simbol,
atau
desain, atau
kombinasi semuanya, yang mengidentifikasikan
produk para penjual dan
membedakannya dari produk pesaing.
Menurut Keller yang dikutip dari Tjiptono (2005, p19) merek adalah produk yang mampu
memberikan
dimensi
tambahan
yang
secara
unik
membedakannya
dari
produk-produk
lain
yang dirancang untuk memutuskan kebutuhan serupa.
Menurut Kotler (2000, 404) merek memiliki 6 tingkatan pengertian, yaitu :
1. Atribut, merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu
2.
Manfaat,
suatu
merek
lebih
dari
serangkaian
atribut.
Pelanggan
tidak
membeli
atribut, tetapi membeli manfaat, atribut diperlukan
untuk diterjemahkan menjadi
manfaat fungsional atau emosional.
3. Nilai, Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen
4. Budaya, merek juga mewakili budaya tertentu
5. Kepribadian, merek juga mencerminkan kepribadian tertentu
|