12
Metode telling
mengandalkan
pemaparan
watak
tokoh
pada
eksposisi
dan
komentar
langsung
dari
pengarang.
Melalui
metode
ini
keikutsertaan atau turut
campurnya
pengarang
dalam menyajikan
perwatakan
tokoh
sangat
terasa,
sehingga
pembaca
memahami dan
menghayati perwatakan tokoh berdasarkan paparan pengarang.
Metode showing
memperlihatkan
pengarang
menempatkan
diri
di
luar
kisahan
dengan
memberikan kesempatan kepada para tokoh untuk menampilkan perwatakan mereka
melalui dialog percakapan dan tindakan;tingkah laku tokoh.(Minderop, 2005: 2-50)
Metode
karakterisasi
melalui
sudut pandang
berhubungan
dengan
narator
atau
pengisah cerita, dimana metode ini merupakan metode narasi yang menentukan sudut
pandang dari mana cerita disampaikan. Teori sudut pandang dapat digunakan tanpa
meninggalkan
metode telling dan
showing.
Ada
tiga
bentuk
dasar
karakterisasi
melalui
sudut
pandang
yaitu
sudut
pandang
impersonal, orang
ketiga
dan
orang
pertama,
serta
sudut
pandang
dramatik.
Sudut
pandang
impersonal
adalah
bila
si
percerita
berada
di
luar cerita dan bergerak secara bebas dari satu tokoh ke tokoh yang lainnya, suatu tempat
ke
tempat
lainnya,
satu
episode
ke
episode lainnya yang dapat memberikan akses
terhadap
pikiran
dan
perasaan
tokoh
dengan
bebasnya.
Dalam sudut
pandang
orang
ketiga, si
pengarang
memilih
seorang
tokoh
dan
cerita, dengan
demikian
si
tokoh
menyampaikan
visinya
sendiri.
Sedangkan
sudut pandang dengan pencerita orang
pertama,
cerita
disampaikan
oleh
orang
pertama
sebagai
salah
satu
tokoh
dalam cerita.
Sudut
pandang
dramatik
adalah
bila
cerita tidak
disampaikan
oleh
siapapun
melainkan
melalui dialog dan lakuan (Minderop, 2005: 89-90).
Perwatakan adalah kualitas nalar dan perasaan para tokoh dalam suatu karya fiksi
yang
dapat
mencakup
tidak
saja
tingkah
laku dan
kebiasaan,
tetapi
juga
penampilan.
Hubungan
sudut
pandang
dengan
pencerita
tidak
dapat
dipisahkan
bila
si
pengarang
|