Home Start Back Next End
  
13
menggunakan
pencerita
atau
narator
dengan
sudut
pandangnya
dalam menyampaikan
kisah. Pencerita adalah orang yang menyampaikan cerita, dimana pencerita bisa berada
dalam
cerita
selaku
tokoh
atau
berada
di
luar
cerita
bila
tidak
selaku
tokoh.
Pencerita
dapat
dibedakan
menjadi
pencerita
“akuan” sertaan dan “akuan” tak sertaan; lalu
pencerita “diaan” terbatas dan “diaan” mahatahu. Pencerita “diaan” biasanya digunakan
bila
si
pengarang
berada
di
luar cerita
dan
narator
tidak
selamanya
pengarang
cerita.
Dalam cerpen
ini pengarang
menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan pencerita
“diaan” terbatas, dimana pencerita hanya memaparkan segala yang ia amati dari luar.
Dalam teknik
“dia” terbatas sering pula digunakan teknik
narasi aliran kesadaran
(stream of consciousness) yang menyajikan kepada pembaca pengamatan-pengamatan
luar yang berpengaruh terhadap pikiran,
ingatan,
dan
perasaan
yang
membentuk
kesadaran total pengamatan, dimana sudut pandang cerita menjadi objektif (objective
point 
of 
view).
Pengarang 
tidak 
mengganggu 
dengan 
memberikan 
komentar 
dan
penilaian
yang
bersifat
subjektif
terhadap peristiwa, tindakan tokoh-tokoh yang
diceritakan.
Ia
hanya
berlaku sebagai
pengamat
(observer)
yang
melaporkan
segala
sesuatu
yang dialami dan dijalani oleh seorang tokoh. Pencerita “diaan” terbatas adalah
pencerita
yang
hanya
memaparkan
segalanya yang
diamatinya
dari
luar.
Narator
atau
pencerita adalah seseorang yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebutkan
nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang
utama kerap, terus menerus disebut dan sebagai variasi, pengarang menggunakan kata
ganti. Dalam percakapan antar tokoh banyak penyebutan “aku” dan “engkau”, sebab
tokoh-tokoh “dia” oleh pencerita sedang dibiarkan mengungkapkan diri mereka sendiri.
Cerita
antara
showing,
telling,
narasi
dan
dialog
menyebabkan
cerita
menjadi
lancar,
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter