Home Start Back Next End
  
18
ahlinya   dalam  
memanjakan   pria,  
membuat   pria  
melupakan   semua  
masalahnya,
menaikkan egonya, dan memastikan bahwa sang pria adalah tuan mereka.
2.4 Konsep Gundik Menurut Ueda Makoto
Menurut pemikiran
tradisional
Jepang,
seorang
gundik/selir
adalah
“sekuntum bunga
dalam bayangan’.Gundik/selir berusia lebih muda dari istri pada umumnya, lebih menarik
secara
seksual,
dan
biasanya
lebih
baik
dalam bermain
musik
dan
menari.
Gundik/selir
adalah wanita yang dipelihara oleh suami yang telah memiliki istri untuk melayani secara
seksual,   seperti   kutipan   menurut   Ueda   (1986:11-12)   mengenai   pengertian   dari
gundik/selir (concubines/mistresses) :
What was called onname, a woman kept by a man for sexual service, existed
from the earliest times in Japan history, although a clear distinction between
such a woman and a wife was often difficult to make during the centuries
when polygamy was common. It seems at the thirteenth century a man was
legally allowed to have three wives, and any other spouse he had was
considered a concubine. By the end of the sixteenth century, the second and
third wives had lost their status and had come to be treated like concubines or
even servants.
Terjemahan :
Yang disebut onname, seorang wanita yang dipelihara oleh seorang pria ntuk
pelayanan seksual, telah muncul sejak jaman awal sejarah Jepang, walaupun
pemisah
antara
wanita
seperti
itu
(onname)
dengan
seorang
istri
seringkali
sulit
untuk dibedakan selama abad itu di
mana poligami sangat umum dilakukan. Pada
abad ke 13 seorang pria secara legal diperbolehkan untuk memiliki tiga orang istri,
dan
wanita
lain
yang
dianggap
sebagai
gundik/selir.
Pada
akhir
abad ke 16,
istri
kedua dan ke tiga kehilangan status
mereka dan diperlakukan seperti
gundik/selir
atau bahkan seperti pembantu.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter