Home Start Back Next End
  
21
tidak diberi kesempatan untuk setidaknya berusaha mencoba melakukan sesuatu hal yang
penting. Padahal pada kenyataannya, wanita Jepang 
tidak dilahirkan sebagai orang
yang
tidak
berguna.
Pendapat
umum mengenai
Wanita:
mau
menderita
demi
kesenangan,
amarah, kesedihan, ketakutan, kebahagiaan,
tidak bisa bertahan dalam pekerjaan, 
panas,
dingin ataupun sakit. Di antara fisik, intelek dan emosi, yang paling berkembang dalam
diri
wanita
Jepang
adalah
emosi.
Kaibara
dalam Fukuzawa
melalui
buku The Great
Learning
of
Woman,
tertulis
5
Sifat
buruk
wanita
yaitu:
Indolicity (lambat,
malas),
Discontent
(tidak puas),
Slander (umpat, fitnah),
Jealousy
(cemburu),
dan
Silliness
(bodoh, bebal). Wanita Jepang juga tidak dapat mengekspresikan perasaan
mereka terlalu
terbuka.
Wanita
Jepang
kurang
akan pengetahuan,
tidak
memiliki
tanggung
jawab
dan
kebebasan.
Sulit
untuk
mengharapkan
wanita
untuk
dapat
membuktikan
kesehatan atau
perkembangannya sebagai manusia seutuhnya .
2.5.2 
Fenomena 
Kepemilikan 
Gundik 
(concubine
Oleh 
Pria 
Jepang 
Menurut
Fukuzawa Yukichi
Masyarakat
Jepang
telah melakukan
praktek
memiliki
wanita
simpanan
atau
yang
disebut
gundik
(concubines) sejak
jaman
dahulu
dan
memiliki
sejarahnya
sejak
ratusan
tahun lalu. Tuan dari klan yang besar memiliki banyak gundik, tetapi disembunyikan dari
pandangan
umum.
Pada
jaman
sekarang (present
age),
hal
ini
menjadi
terbuka
untuk
umum untuk dapat
melihatnya. Siapapun
yang
memiliki
uang dapat
memiliki berapapun
wanita
yang
ia
ingini.
Kebiasaan
memiliki
gundik
ataupun
wanita
simpanan 
di
Jepang
saat
ini
menjadi
seperti kebiasaan
minum orang
Jepang.
Hal
ini biasanya dilakukan oleh
pria
kaya
dan
berasal
dari
golongan atas,
mereka
memiliki
banyak
gundik
(concubines).
Sebagai efek
samping dari
hal
ini
adalah
istri dan para
gundik
menderita karena
mereka
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter