Dalam
tes
mengenai
memori, suatu
pembelajaran
(pembelajaran
pertama) menemukan bahwa konsumen memiliki kesulitan terbesar dalam
mengingat
harga-harga
yang
berakhiran
dengan
98 sen
atau
99
sen
daripada
yang
berakhiran
dengan angka
0.
Para
responden
dalam
pembelajaran ini memiliki kecenderungan untuk meremehkan harga-harga
berakhiran 98 sen dan 99 sen.
Orang lebih mudah memproses bilangan-bilangan bulat/genap
dan
lebih suka
meniru kembali
angka
tersebut
ketika
ditanya.
Suatu
implikasi
yang masuk akal yaitu
bahwa harga-harga berakhiran 98 dan 99
sen
lebih sulit
untuk
diproses
oleh kebanyakan orang,
dan sebagai
akibatnya orang-orang
mungkin
akan mengingat suatu angka
kira-
kira/kurang
lebih
dari
pada
harga pasti/tepat.
Sehingga
harga
$23.99
akan
diingat sebagai
harga
kira-kira
$20
lebih
dan harga
$27.99 sebagai
harga kira-kira $30. Semua harga-harga yang tidak dibulatkan yang
berada
dalam
rentang
$20
sampai
$29.99
akan
diingat
sebagai
suatu
harga sekitar $20 dengan asumsi bahwa
pembeli hanya mengingat angka
paling
kiri
dan
mengingat
suatu
harga
kira-kira
untuk
semua
harga
dalam rentang tersebut.
Suatu
penelitian
lain
menunjukkan
bahwa
harga
ganjil
nampaknya mengkomunikasikan suatu kesan harga rendah dan kesan
kualitas
rendah.
Pembelajaran
kedua
yang
membandingkan
harga-harga
$29.95
versus $30.00,
$79.95
versus
$80.00,
dan
$129.95
versus
$130.00, , menemukan bahwa
tidak
ada
perbedaan signifikan
pada
persepsi konsumen mengenai kualitas dan persepsi nilai untuk suatu
barang elektronik bermerek dibandingkan dengan suatu barang elektronik
|