bahwa
pasar
peka
terhadap
harga. Hal
itu
disebut
penetapan
harga
penetrasi-pasar (market-penetration pricing).
Banyak
perusahaan
menyukai
penetapan
harga
tinggi
untuk
menyaring
pasar.
Penyaringan
lapisan
pasar
hanya
mungkin
dalam
kondisi-kondisi
berikut: (1)
Sejumlah pembeli
yang
memadai
memiliki
permintaan sekarang
yang tinggi;
(2)
biaya
per
unit
untuk
memproduksi
volume kecil tidak terlalu tinggi sehingga dapat menghilangkan
keunggulan penetapan
harga
maksimum yang
dapat
diserap
pasar;
(3)
harga awal yanga
tinggi
tidak menarik lebih banyak pesaing ke
pasar; (4)
harga yang tinggi menyatakan citra produk yang unggul.
Perusahaan
mungkin
bertujuan
untuk
menjadi
pemimpin
dalam
mutu-produk di
pasar.
Biasanya,
hal
ini
menyebabkan
dibebankannya
harga yang lebih tinggi untuk menutupi mutu produk dan biaya R&D yang
lebih tinggi.
Apapun tujuan spesifiknya,
perusahaan yang
menggunakan harga
sebagai
alat
strategis
akan
menghasilkan
lebih
banyak
laba daripada
perusahaan yang hanya membiarkan biaya atau pasar menetapkan harga
mereka.
Menurut
Tjiptono
(2002,
p152),
pada
dasarnya
ada
empat
jenis
tujuan penetapan harga :
1. Tujuan berorientasi pada laba
Asumsi teori
ekonomi
klasik
menyatakan
bahwa
setiap
perusahaan selalu
memilih
harga
yang
dapat
menghasilkan
laba
yang paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimasi
laba.
2. Tujuan beroerintasi pada volume
|