31
kebiasaan pemrogram awal dan sejarah
telah dengan sendirinya
menciptakan sekumpulan
masalah
yang
hingga kini
masih ada. Piranti lunak telah
menjadi
faktor pembatas dalam
evolusi
computer-based
system. Berangkat dari itulah dikembangkan
metode
yang
menyediakan framework
untuk membangun
piranti lunak dengan kualitas yang lebih
tinggi.
Rekayasa piranti lunak (Software Engineering) berdasarkan Pressman (1997, p23)
adalah
studi
pendekatan untuk
pengaplikasian secara
sistematis, pendekatan
terstrukur
untuk pengembangan, operasi, dan pemeliharaan dari sebuah piranti lunak.
Menurut
Fritz
Bauer
(Pressman,
2001,
p19), rekayasa piranti lunak adalah
penetapan dan pemakaian prinsip-prinsip rekayasa dengan tujuan mendapatkan piranti
lunak yang ekonomis, terpercaya, dan bekerja efisien pada mesin
yang sebenarnya
(komputer).
Model
yang
digunakan
oleh
penulis
dalam rekayasa
piranti
lunak
adalah
Model
Sekuensial Linier yang sering juga disebut sebagai siklus kehidupan klasik atau model
air terjun.
Sekuensial
linier
mengusulkan
sebuah pendekatan
kepada
perkembangan
piranti
lunak
yang sistematik dan sekuensial
yang
mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada
seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan
pemeliharaan.
Menurut
Pressman
(2001,
p28), siklus model sekuensial linier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Rekayasa dan permodelan sistem informasi (System Engineering)
Karena
piranti
lunak
selalu
merupakan
bagian
dari
sebuah
sistem yang
lebih besar, kerja dimulai dengan membangun sebuah syaraf dari semua elemen
sistem dan
mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke piranti
lunak
|