6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Kualitas
Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi.
Mengingat mutu ini menyangkut organisasi secara
keseluruhan, maka pasti operasi dibebani
tanggung jawab
untuk
menghasilkan
mutu bagi pelanggan atau
customer. Tanggung jawab
ini
bisa
dilakukan
hanya melalui
perbaikan
manajemen
serta
mutu
yang
benar
pada
semua
tahap operasi.
Dengan semakin bergesernya
perhatian
ke arah masalah mutu maka
mengelola
mutu
semakin
mendapat
penekanan.
Penekanan
ini
meliputi
penyempurnaan
yang harus dilakukan, pencegahan cacat dan pendekatan total mutu.
Kata
mutu
memiliki
banyak
definisi
yang
berbeda
dan
bervariasi
dari
yang
konvensional
sampai
yang
lebih
strategik.
Menurut
pendapat
Gasperz (2001,
p4)
definisi
konvensional
dari
mutu biasanya
menggambarkan
karakteristik
langsung
dari
suatu
produk
seperti
:
performasi
(performance),
keandalan
(reliability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika
(esthetics), dan
sebagainya.
Sedangkan
menurut
Goetsch
&
Davis
(2000)
yaitu
bahwa
mutu
merupakan
suatu
kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Dari
segi
produsen,
mutu dikaitkan
dengan
merancang
dan
membuat
produk untuk
memenuhi
kebutuhan
pelanggan.
Dari
tahun ke
tahun
secara
kumulatif mutu
memiliki
pengertian yang berbeda, oleh karena itu untuk menghindari adanya kerancuan, perlu
|