![]() 3)
Mengabaikan pengukuran kinerja atau
pengukuran kinerja dilakukan secara
terpisah
4)
Informasi fungsional tunggal
dilakukan berdasarkan hubungan
sebab-akibat
4)
Informasi fungsional silang dan
disebarluaskan ke seluruh fungsi dalam
organisasi
Sumber: Gaspersz (2003, p11)
Dari
definisi
yang
sudah
dikemukakan oleh
Horgren,
Sundem
dan Stratton
(1999,
p18),
Simmons
(2000,
p14),
Hansen
dan Mowen
(2000, p25),
Garrison
dan
Noreen
(2000,
p5),
Morse, Davis dan Hargraves (2000, p19), dan Gasperz (2003, p7) serta yang lainnya dapat
disimpulkan
bahwa
Balanced
Scorecard adalah
sistem
untuk
mengukur
suatu
manajemen
organisasi yang didasarkan pada empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan
(dalam
hal
ini adalah
masyarakat),
perspektif
proses
internal,
dan
perspektif
pembelajaran.
Konsep Balanced
Scorecard sangat penting untuk dibangun se©ara akurat dengan alasan:
1) Menggambarkan visi masa depan untuk seluruh organisasi. Jika visi ini salah, maka berarti
tidak
mungkin
telah
ada
upaya
yang
dijalankan
secara
baik;
2)
Menciptakan
pemahaman
yang
menyeluruh.
Mampu
menciptakan
model yang
baik
sesuai
dengan
strategi
yang
memungkinkan
staf
mengetahui
cara
memberikan
kontribusi
pada
keberhasilan
organisasi;
3)
Fokus
pada
perubahan
usaha
yang
harus
dilakukan.
Jika
indikator-indikator
utama
yang
benar dapat teridentifikasi,
maka investasi dan inisiatif
yang ada akan membawa
tercapainya
tujuan
jangka
panjang yang
diinginkan;
4)
Menyebabkan
terorganisasinya
proses
pembelajaran di tingkat eksekutif.
|