bawah (bottom
line).
Balanced Scorecard mencari suatu keseimbangan dari tolok ukur
kinerja yang multiple, baik dari
keuangan
maupun
non-keuangan
untuk mengarahkan kinerja
organisasional
terhadap
keberhasilan.
Orang
yang menyediakan
dana
untuk
perusahaan,
seperti
lembaga
keuangan
dan
pemegang
saham
sangat
mengandalkan
tolok
ukur
kinerja
finansial dalam memutuskan apakah meminjamkan atau menginvestasikan dana.
Menurut Yuwono (2004, p31-32), pengukuran kinerja keuangan mempertimbangan
adanya tahapan
dari
siklus kehidupan
bisnis,
yaitu:
growth,
sustain,
dan
harvest.
Tiap
tahapan
memiliki
sasaran yang
berbeda, sehingga penekanan
pengukurannya
pun
berbeda
pula.
1. Bertumbuh
(growth) adalah
tahapan
awal
siklus
kehidupan
perusahaan
dimana
perusahaan memiliki
produk
atau
jasa
yang
secara
signifikan
memiliki
potensi
pertumbuhan terbaik.
Pada
tahap ini biasanya
manajemen memiliki
komitmen
untuk
mengembangkan suatu produk atau jasa.
2. Bertahan (sustain) adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi
dan
reinvestasi
dengan
mengisyaratkan tingkat
pengembalian
terbaik.
Perusahaan
juga
mencoba
mempertahankan
pangsa
pasar
yang
ada,
bahkan
mengembangkannya.
Sasaran
keuangan
pada
tahap
ini
diarahkan pada
besarnya
tingkat
pengembalian
atas
investasi yang dilakukan.
3. Menuai
(harvest) adalah tahapan ketiga dimana perusahaan benar-benar memanen atau
menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Sasaran keuangan utama dalam tahap
ini
adalah
memaksimumkan
arus
kas
masuk dan
pengurangan
modal
kerja
yang
dapat
dijadikan sebagai tolok ukur.
|