Home Start Back Next End
  
baik
bagi
transformasi revolusioner
dari pemikiran
era
industrial ke
era
informasi
ketimbang filosofi manajemen baru,
yaitu bagaimana
para pegawai menyumbangkan
segenap
kemampuannya
untuk
organisasi. Untuk
itu,
perencanaan
dari
upaya
imlementasi
reskilling
pegawai
yang
menjmain
kecerdasan dan
kreativitasnya
dapat
dimobilisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
b.   Kapabilitas Sistem Informasi (Information System ©apabilities)
Bagaimana juga, meski motivasi dan keahlian pegawai telah mendukung pencapaian
tujuan-tujuan 
perusahaan, 
masih 
diperlukan 
informasi-informasi 
yang 
terbaik.
Dengan
kemampuan
sistem
informasi yang memadai,
kebutuhan
seluruh
tingkatan
manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan
tepat waktu dapat dipenuhi
dengan sebaik-baiknya.
c.
Motivasi,
Pemberdayaan,
dan
Keselarasan
(Motivation,
Empowerment,
and
Alignment)
Perspektif
ini penting
untuk
menjamin
adanya
proses
yang
berkesinambungan
terhadap 
upaya 
pemberian 
motivasi 
dan 
inisiatif 
yang 
sebesar-besarnya 
bagi
pegawai. Pandangan manajemen terbaru menjelaskan bahwa proses pembelajaran
sangat
penting
bagi
pegawai
untuk
melakukan
trial and error sehingga
kekacauan
lingkungan
sama-sama
dicoba
untuk dikenali
tidak saja
oleh
manajemen strategis
tetapi  juga  oleh  segenap  pegawai.  Di  dalam
organisasi  sesuai 
kompetensinya
masing-masing.
Sudah
barang
tentu
upaya itu
perlu dukungan
motivasi
yang besar
dalam
pemberdayaan
pegawai
berupa
delegasi
wewenang
yang
memadai untuk
mengambil keputusan. Tentu ini semua tetap diikuti dengan upaya penyesuaian yang
terus menerus sejalan dengan tujuan organisasi.
Menurut
Kaplan
dan
Norton
(2000,
p109),
pada
Balanced Scorecard mengembangkan
tujuan
dan
ukuran
yang
mendorong
pembelajaran dan
pertumbuhan
perusahaan.
Tujuan
yang   ditetapkan   dalam 
perspektif 
financial,
pelanggan, 
dan   proses   bisnis   internal
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter