![]() Perusahaan
pengguna
Balanced
Scorecard sebagai
sistem
manajemen
strategis
mempunyai
dua tugas
utama,
yaitu: manajemen
harus membangun Balanced
Scorecard, dan
manajemen
yang
menggunakan
dan
menerapkan
Balanced
Scorecard. Untuk
membangunnya, manajemen harus menetapkan visi,
misi,
sasaran,
dan
tema
strategis,
menerjemahkan
visi dan strategi
ke
dalam empat
perspektif (perspektif finansial,
pelanggan,
proses bisnis internal, dan pembelajaran pertumbuhan organisasi).
Target
kinerja
didesain
dan
diterapkan
untuk
menjangkau
dan
mendorong
organisasi
agar
mencapai
tujuan strategisnya.
Keterkaitan
hubungan
sebab-akibat akan
membantu
mengidentifikasi
pengendali
kritis
yang memungkinkan
terobosan peningkatan pada
ukuran
outcome. Sekilas
kita
akan
merasa
bahwa
sistem
ini
hanya
dapat
diterapkan
pada
perusahaan/ organisasi besar yang telah maju saja. Anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
Sebab,
dengan
penekanan
pada
komunikasi dan penetapan
visi-misi
bersama, serta
fungsionalitas seluruh anggota, sistem ini justru berpotensi
untuk dilaksanakan pada industri
menengah-kecil.
Dengan pembenahan melalui sistem
tersebut,
memungkinkan
industri di
Semarang memiliki prospek cerah.
Banyak perusahaan besar di luar negeri, seperti Amerika
yang
sukses dengan
sistem
ini,
dengan
memulai
usahanya
dalam
skala
kecil dalam
iklim
kompetitif yang tinggi.
SDM.htm
2.1.5 Tujuan Pengukuran Kinerja
Menurut
Tujuan
pengukuran
kinerja
adalah
untuk
memotivasi
personel
mencapai sasaran
organisasi
dan
mematuhi
standar
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar menghasilkan tindakan yang diinginkan oleh
organisasi.
Penilaian
kinerja
juga
digunakan
untuk menekan
perilaku
yang
tidak
semestinya
dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada
waktunya serta penghargaan, baik yang sifatnya intrinsik maupun ekstrinsik.
|