Home Start Back Next End
  
dapat
ditegakkan,
kemungkinan
tujuan
yang
ditetapkan
tidak
dapat
dicapai
atau
dapat
dicapai, tetapi kurang efektif dan kurang efisien.
Dikatakan Martoyo (1996, p26)
disiplin pegawai merupakan bagian dari manajemen yang
sangat
penting.
Pembinaan
disiplin
dalam
organisasi
harus
diupayakan
dengan
cara
yang
baik,
efisien dan
efektif.
Karena
itu, perlu diketahui
apa
hakekat
disiplin,
faktor
yang
menunjang
pembentukan, pembinaan disiplin dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan
disiplin. Setiap pemimpin suatu organisasi bertanggung jawab atas pembinaan disiplin.
Simamora
(2004,
p30),
mengidentifikasi
tujuan
utama
dari
tindakan
disipliner,
yaitu
untuk
memastikan
bahwa
perilaku
karyawan
konsisten
dengan aturan
perusahaan.
Aturan
disusun
untuk
tujuan
organisasi
yang
lebih jauh.
Manakala
sebuah
aturan
dilanggar,
efektivitas organisasi
berkurang
sampai
tingkat tertentu,
tergantung
pada
kerasnya
pelanggaran.
Tanpa adanya
bentuk
disiplin
yang
sehat
atau
potensi
tindakan
disipliner,
efektivitas perusahaan akan sangat terbatas.
Tujuan disiplin
yang
kedua, adalah
untuk
menumbuhkan
atau mempertahankan
rasa
hormat
dan saling
percaya
diantara
penyelia
dan bawahannya.
Disiplin
yang
diberlakukan
secara
tidak tepat
dapat mengundang beragam masalah seperti
moral
kerja
yang
rendah,
kemarahan,
dan
kemauan
buruk
diantara
penyelia
dan
bawahannya.
Dalam
kondisi
seperti
itu, setiap
perbaikan
perilaku karyawan
hanya akan
berlangsung singkat, dan penyelia harus
mendisiplinkan kembali karyawan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Pengenaan
tindakan
disiplin
yang
benar tidak
hanya
memperbaiki
perilaku
karyawan,
tetapi juga akan meminimalkan masalah disipliner di masa yang akan datang melalui
hubungan yang positif di antara penyelia-bawahan. Tindakan disipliner dapat pula membantu
karyawan  supaya  menjadi  lebih  produktif,  dengan  demikian  menguntungkannya  dalam
jangka
panjang.
Tindakan
disipliner
yang
efektif
dapat
memacu
individu
karyawan
untuk
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter