![]() secara
langsung
mempengaruhi
pelanggan dan menghasilkan kinerja
finansial
yang
handal
pada
masa
yang akan
datang.
Hal
tersebut
disebabkan
karena
program
peningkatan kinerja secara
keliru
telah dianggap sebagai
tujuan akhir.
Program itu tidak
dikaitkan kepada sasaran. Sasaran spesifik
untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan
juga
kepada kinerja
finansial.
Akibatnya
adalah bahwa
perusahaan-perusahaan
itu
akhirnya menjadi kecewa karena program perubahan mereka kurang memberikan hasil
yang nyata.
Tabel 2.3
Beda Sistem Manajemen Strategik dalam Manajemen Tradisional dengan Sistem
Manajemen Strategik dalam Manajemen Kontemporer
Sistem Manajemen Strategik dalam
Manajemen Tradisional
Sistem Manajemen Strategik dalam
Manajemen Kontemporer
Hanya Berfokus ke perspektif keuangan
Mencakup perspektif yang komprehensif :
Keuangan ,©ustomer,
Proses bisnis internal,
serta Pembelajaran dan Pertumbuhan
Tidak Koheren
Koheren
Terukur
Seimbang
Sumber: Mulyadi (2001, p19)
Dari tabel tersebut dapat dilihat
bahwa Balanced
Scorecard
dapat
menjadikan sistem
manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik
sistem
manajemen
strategik
tradisional.
Manajemen strategik
tradisional
hanya
berfokus
ke
sasaran-sasaran yang bersifat keuangan,
sedangkan sistem manajemen strategik
kontemporer mencakup
persepektif
yang
luas:
Perspektif
Keuangan,
Perspektif Customer,
Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
|