Home Start Back Next End
  
49
dikembangkan
oleh
J.E
Kelly
dari
Remington
Rand
dan
M.R Walker
dari
duPont
untuk
membantu pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di DuPont Sedangkan PERT mulai
dikembangkan pada tahun 1958 oleh Booz, Allen dan Hamilton untuk U.S Navy
(Iman Soeharto:2002) PERT dan CPM keduanya memiliki enam langkah sebagai berikut :
a.   Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja
b.   Membangun
hubungan
antara
kegiatan.
Memutuskan
kegiatan
mana
yang
harus
lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti kegiatan lain
c.
Menggambarkan jaringan yang menghubungkan seluruh kegiatan
d.   Menetapkan perkiraan waktu atau biaya untuk tiap kegiatan
e.   Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang disebut jalur kritis
f.
Menggunakan
jaringan
untuk
membantu
perencanaan,penjadwalan
dan
pengendalian proyek
Langkah ke 5, menentukan jalur kritis merupakan bagian utama dalam pengendalian
proyek. Kegiatan pada jalur kritis mewakili tugas yang akan menunda keseluruhan proyek,
kecuali
bila mereka dapat diselesaikan
tepat waktu.
Meskipun CPM
dan
PERT berbeda
dalam
beberapa
hal
dalam
terminology
dan
pada
konstruksi jaringan, namun tujuan mereka sama.
Analisis
yang digunakan
pada
kedua
teknik
ini
sangat
mirip.
Perbedaan
utamanya
adalah
bahwa
PERT
menggunakan
tiga
perkiraan
waktu untuk
setiap
kegiatan.
Perkiraan
waktu
ini
digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan dan penyimpangan standar untuk
kegiatan
tersebut.
CPM
membuat
asumsi
bahwa waktu
kegiatan
diketahui
pasti,
sehingga
hanya diperlukan satu faktor waktu untuk setiap kegiatan.
(Iman Soeharto:2002)
PERT dan CPM sangat
penting
karena
mereka membantu menjawab
pertanyaan berikut :
a.   Kapan semua proyek akan selesai ?
b.   Apakah cukup sumber daya untuk menyelesaikan proyek tepat waktu?
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter