12
Kolam alami
yaitu kolam
retensi
yang berupa cekungan atau
lahan resapan
yang
sudah
terdapat
secara
alami
dan
dapat
dimanfaatkan baik
pada
kondisi
aslinya
atau
dilakukan penyesuaian. Pada
umumnya perencanaan kolam
jenis
ini
memadukan
fungsi
sebagai
kolam
penyimpanan
air
dan
penggunaan
oleh
masyarakat
dan
kondisi
lingkungan sekitarnya. Kolam
jenis
alami
ini
selain
berfungsi
sebagai
tempat
penyimpanan,
juga
dapat
meresapkan
pada
lahan
atau
kolam
yang
pervious,
misalnya
lapangan
sepak
bola
(
yang
tertutup
oleh
rumput
),
danau
alami,
seperti
yang
terdapat
di taman rekreasi dan kolam rawa
Kolam
non alami yaitu kolam retensi
yang dibuat sengaja didesain
dengan
bentuk
dan
kapasitas
tertentu
pada
lokasi
yang
telah
direncanakan sebelumnya
dengan
lapisan bahan
material yang kaku, seperti beton. Pada kolam jenis
ini air
yang
masuk ke
dalam
inlet
harus dapat
menampung air sesuai dengan kapasitas yang telah direncanakan
sehingga dapat
mengurangi debit banjir puncak (peak
flow) pada saat over
flow,
sehingga
kolam
berfungsi
sebagai
tempat
mengurangi
debit
banjir
dikarenakan adanya
penambahan
waktu kosentrasi air
untuk
mengalir dipermukaan. Kapasitas kolam retensi
yang
dapat
menampung
volume
air
pada
saat
debit
banjir
puncak,
dihitung
dengan
persamaan umum seperti di bawah ini :
t
V =
?
0
(Q in Q out) dt
(2.1)
Dengan :
V
=
volume kolam
t
=
waktu awal air masuk ke dalam inlet
t
0
=
waktu air keluar dari outflow
Qin
=
debit inflow
Qout
=
debit outflow
|