Home Start Back Next End
  
29
pelanggan
sepenuhnya,
Motorola
berkonsentrasi
pada beberapa
inisiatif
operasional
kunci
dan
pada
daftar paling
atas
adalah”Kualitas
Six
Sigma”,
suatu pengukuran statistik variasi dari suatu hasil yang diharapkan.
Bahkan  lebih  dari  sekadar  sekumpulan  peraturan  untuk  hasil-hasil
yang
ditargetkan,
Motorola
telah
menerpakan Six Sigma sebagai
sebuah cara
untuk
mentransformasi
bisnis,
sebuah cara yang didorong komunikasi,
pelatihan, kepemimpinan, teamwork, pengukuran dan fokus pada pelanggan.
Sementara Motorola menggunakan
Six
Sigma untuk
mempertahankan
posisinya
dalam pasar
global
untuk
tetap
dapat
bersaing,
maka
General
Electric adalah
jawaban
untuk
Pertanyaan
berikut:
Bagaimana
kami
lebih
memperkuat kemajuan perusahaan yang sudah dicapai?
Jack
Welch,
CEO
GE
meminta
setiap
karyawannya
untuk
menjadi
“gila
kualitas”.
Welch
meluncurkan
usaha
perbaikan
tersebut
di
akhir
tahun
1995
dengan
200
proyek
dan
program pelatihan
intensif,
bergerak
ke
3000
proyek dan pelatihan yang lebih banyak di tahun 1996.
Contoh keberhasilan
penerapan Six Sigma di GE dapat dilihat di bawah ini:
1.   Tim Six Sigma di
unit
GE’s
lighting telah
memperbaiki
masalah-masalah
dalam pembayarannya
kepada
salah
satu
pelanggan
top-nya
yakni
Wal
Mart, menghapus defect faktur dan perselisihan sebesar 98%.
2.   Bisnis 
jasa 
GE 
Capital 
mempersingkat 
proses 
tinjauan 
kontrak 
dan
mencapai penghematan tahunan sebesar $1 milliar.
3. 
Menggunakan alat dan metodologi
Six Sigma, sebuah tim dari Sistem
Kedokteran
GE    dan    Pusat    Penelitian    dan    Pengembangan    GE
mengembangkan pipa Performix 630 baru dengan atribut-atrinut yang
diinginkan pelanggan.
Angka-angka
luar
biasa
dibalik
inisiatif
Six
Sigma
dari
GE hanyalah
memberikan sebagian dari kisah sukses GE. Dari tahun awal atau tahun-tahun
dari
usaha
untuk
mencapai
titik
impas,
hasil
diakselerasi
sebesar
$750
juta
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter