27
Bangunan dengan atap
lebar
mungkin
hanya
mampu
mencegah air
hujan untuk
tidak
masuk
bangunan,
namun
belum tentu
mampu
menurunkan suhu
udara yang tinggi dalam bangunan tanpa disertai
pemecahan rancangan lain yang tepat.
Dengan
pemahaman semacam
ini,
kemungkinan
bentuk
arsitektur tropis, sebagaimana arsitektur
sub-tropis,
menjadi sangat
terbuka. Ia
dapat
bercorak
atau
berwarna
apa
saja
sepanjang
bangunan
tersebut
dapat
mengubah
kondisi
iklim
luar
yang
tidak
nyaman,
menjadi
kondisi
yang
nyaman
bagi
manusia
yang
berada
di
dalam
bangunan
itu.
Dengan
pemahaman semacam
ini
pula,
kriteria arsitektur tropis tidak perlu
lagi
hanya dilihat dari sekedar
'bentuk'
atau
estetika
bangunan
beserta elemen-elemennya, namun
lebih kepada kualitas
fisik ruang yang ada di dalamnya: suhu ruang
rendah,
kelembapan
relatif
tidak
terlalu
tinggi,
pencahayaan alam
cukup,
pergerakan
udara
(angin)
memadai,
terhindar
dari
hujan,
dan
terhindar
dari
terik
matahari. Penilaian terhadap
baik
atau
buruknya
sebuah
karya
arsitektur tropis
harus
diukur
secara
kuantitatif
menurut
kriteria-kriteria
fluktuasi
suhu
ruang
(dalam
unit
derajat
Celcius);
fluktuasi
kelembapan (dalam
unit
persen);
intensitas
cahaya
(dalam
unit
lux);
aliran
atau
kecepatan udara
(dalam
unit
meter
per
detik);
adakah
air
hujan
masuk
bangunan;
serta
adakah
terik
matahari
mengganggu penghuni
dalam
bangunan.
Dalam
bangunan
yang
dirancang
menurut
kriteria
|