itu
diperlukan.
Mereka
melakukan
investasi
hanya
jika arena
suatu
kompetisi
menarik
mereka dan peluang
yang ada sudah matang.
Mereka
juga fokus pada pelaksanaan,
khususnya
yang bersifat adaptif.
Orang
dengan
kerangka
berpikir
wirausaha
akan
memilih
melaksanakan
apa
yang
telah
mereka
tetapkan
daripada
menganalisis
ide baru
yang
menghancurkan.
Adaptasi
yang
mereka
lakukan
dengan
mengubah
arah
kerja
sesuai dengan
peluang
yang
nyata
dan
mengambil
langkah
terbaik untuk merealisasikannya.
(Lupiyoadi,
2004, p.22)
Keunggulan seorang entrepreneur sejati
terletak
dari
kedisiplinannya
untuk
terus
menerus
membangun
kebiasaan
kebiasaan
yang
dapat
senantiasa
memperbaiki
dan
mengembangkan
bisnisnya,
baik
itu
kebiasaan
untuk
melakukan
inovasi
terus
menerus,
kebiasaan
untuk
mengakumulasi
aset,
kebiasaan
untuk
memberikan
pelayanan
yang
terbaik
pada
pelanggan,
kebiasaan
untuk
terus
belajar
dan
mengembangkan
diri
dan sebagainya.
(Prijosaksono
dan Bawono, 2005, p.23).
Menurut Zimmerer dan
Scarborough
(2004, pp.5-7),
hambatan, rintangan,
dan
kekalahan,
umumnya
tidak
menghalangi
para
wirausaha,
yang secara
keras
kepala
menggapai
tujuan
mereka.
Wirausaha
adalah orang
yang
menikmati
permainan
bisnisnya dan tidak
pernah menyerah
tidak
peduli seberapa berat keadaan, tutur
seorang peneliti.
Salah satu karakteristik dalam wirausaha yang berhasil adalah memiliki
kompetensi komitmen pada orang lain,
yaitu
diantaranya komitmen
terhadap
pekerjaan,
yaitu:
melakukan
pengorbanan
pribadi
atau
bisnis
yang
luar biasa
untuk
menyelesaikan pekerjaan,
menyingsingkan
lengan
baju
bersama
karyawan
dan
bekerja
di tempat karyawan
untuk menyelesaikan
pekerjaan.
|