55
pendekatan
dalam
pengendalian
kualitas,
yaitu
On-line
Quality
Control
dan
Off-line
Quality Control.
On-line
Quality
Control
adalah
kegiatan
pengendalian
kualitas
yang
dilakukan
selama
proses
manufakturing berlangsung
dengan
menggunakan
Statistical
Process
Control
(SPC).
Sifat
on-line
quality
control
adalah tindakan pengendalian yang
reaktif,
atau
tindakan
setelah
kegiatan
produksi
berjalan.
Artinya
jika
produk
yang
dihasilkan
tidak
memenuhi
spesifikasi
yang
diharapkan, tindakan
perbaikan
terhadap
proses
dilakukan.
Off-line
Quality
Control
adalah
pengendalian
kualitas
yang
dilakukan
sebelum
proses
produksi
atau
pengendalian kualitas
yang
bersifat
preventif.
Dengan
tindakan
secara
preventif
maka
kemungkinan
adanya
cacat
produk
dan
masalah
kualitas
dapat
diatasi
sebelum
produksi
berjalan.
Pengurangan pada
produk
cacat
akan
mengurangi
scrap
dan
produk
gagal,
yang
akhirnya
akan
mengurangi
pengembalian produk
dari
konsumen. Tujuan dari off-line quality control adalah
untuk
mengoptimasi desain
produk
dan
proses
dalam
rangka
mendukung
kegiatan
on-line
quality
control.
Tujuan
dan keuntungan dari pengendalian kualitas pada tahap desain produk adalah :
1. Membuat produk sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang
diharapkan.
2. Mendesain
produk sesuai
kemampuan
manufakturnya,
sehingga
terlepas
dari
kesulitan pada saat produksi dengan biaya yang rendah dan kompetitif.
3. Mengurangi
siklus
pengembangan
produk, sehingga
produk sampai
ke
pasar
sesingkat mungkin.
4. Memperbaiki produktivitas dengan biaya pembuatan yang rendah.
|