12
tindakan
tersebut.
Banyak kebudayaan
memiliki
suatu
unsur
kebudayaan atau
beberapa
pranata
tertentu
yang
merupakan suatu
unsur
pusat kebudayaan,
sehingga digemari oleh
sebagian
besar
masyarakat
dan
dengan
demikian
mendominasi banyak
aktivitas
atau
pranata lainnya dalam kehidupan masyarakat.
2.2 Konsep Ritual
Menurut
Hornby
dalam
Agus
(2006
:
96),
ritual
dapat
dikategorikan dalam
dua
bentuk
dalam
Bahasa
Inggris,
yakni;
ritual
yang
merupakan
kata
sifat
dari
upacara
(rites),
dan
ritual
yang
merupakan kata
benda.
Sebagai
kata
sifat,
ritual
adalah
segala
sesuatu
yang
dihubungkan dengan
upacara
keagamaan,
seperti
ritual
tari-tarian.
Sedangkan
sebagai
kata benda,
adalah segala
yang
bersifat
upacara
keagamaan, seperti
upacara dalam suatu tempat peribadatan.
Dalam
antropologi
agama,
upacara
ritual
dikenal
dengan
istilah
ritus.
Ritus
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan
berkah
atau
rezeki
dari
suatu
pekerjaan,
seperti
upacara
sakral
ketika
akan
turun
ke
sawah,
upacara
menolak bahaya,
upacara
mengobati penyakit, dan
upacara karena siklus perubahan kehidupan
manusia
(Norbeck
dalam Agus, 2006 : 97).
Menurut
Malefjit
dalam
Agus
(2006
:
97),
motif
diadakannya
suatu
ritus
berbeda-
beda,
tergantung
pada
agama
yang
melaksanakan ritus
tersebut.
Ritus
berhubungan
dengan kekuatan
supernatural dan
kesakralan akan sesuatu. Karena
itu,
istilah
ritus
atau
ritual
dipahami
sebagai
upacara
keagamaan yang
berbeda
sama
sekali
dengan
aktivitas
ekonomis, rasional sehari-hari.
Alam di
sekitar dipercaya
memiliki kekuatan
gaib dalam
bentuk
animisme
dan
dinamisme,
lalu
diperlukan tindakan
khusus
yang
dinamakan
dengan
ritus.
Banyaknya
upacara
dan
persembahan
dalam
masyarakat,
mengingatkan
|