Home Start Back Next End
  
12
melatih kesetiaan dan berbakti kepada atasan dan
orang
tua;
mempelajari
kesusastraan
dan
berlatih seni
bela
diri
ketika
memiliki
waktu
senggang;
menghindari
kemewahan
pribadi;
menuruti
kebijakan
larangan
dari
atasan
dan
menghindari
hal-hal yang 
tidak
disukai oleh orang tua; dan menjaga kesehatan tubuhnya agar dapat melaksanakan tugas
sehingga tidak mengecewakan atasan dan orang tua (Cleary, 1999:22-23).
3. Kebajikan (? Jin)
Cinta,  kemurahan  hati,  kasih  kepada  sesama,  simpati  dan  rasa  mengasihi,  selalu
diakui sebagai kebajikan tertinggi, yang tertinggi dari seluruh bagian
jiwa
manusia
(Nitobe,
1998:36).
Kebajikan
merupakan
kebaikan
yang
lembut
dan
bersifat
keibuan.
Jika
kebenaran
yang
tulus
dan
keadilan
yang kuat
merupakan
kejantanan,
maka
belas
kasihan
memiliki
kelembutan
dan
keyakinan
dari
sifat
kewanitaan (Nitobe, 1998:41).
Namun
menurut
Nitobe
pula,
kebajikan
tidak boleh
berlebihan
karena
akan
membuat
seseorang menjadi lemah seperti yang dikatakan
Masamune,
“Kebajikan
diluar
batas
kendali akan menenggelamkan seseorang ke dalam kelemahan”.
4. Kesopanan (? Rei)
Sikap sopan terhadap orang yang di atas kita atau orang lain harus dilakukan dengan
dasar
rasa
hormat
dan
tidak
boleh
berlebihan. Rei
yang
berlebihan
hanyalah
kepalsuan
belaka.
Rei
berasal
dari
Kenjou(??-
merendahkan
diri)
dan
Jin’ai(??-
hati
yang
mencintai). Rei
menuntut
rasa
hormat
terhadap
orang
lain
dalam bentuk
yang
dapat
dilihat
oleh
mata.
Di
kalangan samurai, Rei
mengatur
agar
para
samurai
menghormati
tuannya.
Untuk
menghormati
tuannya,
seorang
samurai
merendahkan
dirinya.
Karena
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter