Home Start Back Next End
  
27
Kogyaru  tidak
jauh
berbeda
dari
gadis
remaja
pada
umumnya.
Tetapi
jika
dilihat
dari
penampilannya, kogyaru
sedikit
mencolok
dengan
selera
yang
unik
dalam
fashion,
musik
dan
aktifitas
sosial.
Di
luar
seragam
sekolah
mereka
dapat
dikenali
dengan
fashion
trendy
seperti
sepatu
boot
(
Atsuzoko
),
rok
pendek,
make
up
yang
berlebihan, pewarnaan rambut
(
Chapatsu
),
kulit
gelap
buatan,
desain
aksesoris,
tas
mahal
dan
handphone yang
mencolok
serta
berkumpul di
sekitar
stasiun,
tempat-tempat karoke,
toko
makanan
frenchies,
dan
departemen
store
(Kogal,2005).
Dalam
artikel
Gals
Lifestyle,
About
Japan
(2008),
pusat
kebudayaan dan
aktivitas
kogyaru
ini
bisa
ditemukan di
sekitar
distrik
Shibuya,
Ikebukuro, atau
di
sekitar
Harajuku,
tempat
mereka bisa
menemukan karoke
murah, fastfood, barang-
barang
bermerek
dan
keramaian. Mereka
biasanya
berbelanja, berkumpul, dan
menghabiskan
uang
mereka di pusat Fashion
ini, khususnya departemen store
yang
bernama
Shibuya
109
(
ichimarukyu
)
yang
terletak
di
Shibuya.
Departemen
store
ini
sangat
populer
di
kalangan anak-anak muda
terutama yang
berumur
belasan
tahun,
dan
dikenal
juga
sebagai
asal
dari
cabang
kebudayaan kogyaru.
Namun,
sepanjang
musim panas, aktivitas para kogyaru ini jarang ditemukan disana, karena
mereka
lebih
suka
menghabiskan musim
panas
dengan
berjemur
di
pantai.
Nur
dalam
Deni (
2005:17-18 )
mengatakan bahwa kogyaru dikenal sebagai siswi
SMU
yang
tidak
menyukai
sekolah,
tidak
disiplin,
menyenangi
kebebasan,
melanggar
peraturan
sekolah,
seperti
mewarnai
rambut,
memendekkan
rok,
menindik
badan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter