Home Start Back Next End
  
14
Beberapa
aspek-aspek yang
menjadi
penanda
ragam
bahasa
wanita
adalah
pemakaian shuujoshi (
bunmatsu
hyoogen
)
dan
aspek
leksikal
(
pemakaian
pronomina persona
dan
pemakaian interjeksi
).
Sedangkan aspek
pemakaian
huruf
dan
aspek
pengucapan
atau
pelafalan
tidak
mencerminkan perbedaan
bahasa pria dan bahasa wanita.
1.   Pemakaian Shuujoshi ( Bunmatsu Hyoogen )
Ciri-ciri
ragam
bahasa
wanita
yang
sangat
mencolok dalam
bahasa
Jepang
dapat
kita
perhatikan
dalam
pemakaian shuujoshi.
Shuujoshi
adalah
partikel (
joshi
)
yang
dipakai pada
akhir
kalimat atau
pada
akhir
bagian
kalimat
untuk
menyatakan ekspresi
pembicara,
larangan,
pertanyaan atau
keragu-raguan,  harapan 
atau 
permintaan, 
penegasan, 
perintah 
dan
sebagainya.
Partikel-partikel yang
termasuk
kelompok
shuujoshi
adalah
ka,
kashira, ke/kke, nee, no, wa, ze, zo, na, naa, yo, tomo, sa, dan ne.
1.1. Partikel Kashira Dalam Pemakaian Shuujoshi
Partikel
kashira
pada
umumnya dipakai
dalam
ragam
bahasa
wanita.
Partikel
ini
sama
dengan
partikel
ka
yang
berfungsi
menyatakan kalimat
tanya. Salah satu penggunaan partikel kashira dalam kalimat :
1) Ano hito wa kuru kashira?
2) Sensei wa mada kashira.
Partikel kashira
dapat
dipakai pada
akhir
kalimat negatif
untuk
menyatakan harapan atau keinginan pembicara.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter