15
1) Dare ka yatte kurenai kashira.
2) Dare ka kite kurenai kashira.
Dari
beberapa contoh
kalimat
di
atas,
dapat
diketahui bahwa
partikel
kashira dipakai setelah
nomina, adjektiva-i dan adjektiva-na secara langsung
atau
terlebih
dahulu
ditambah desu,
dan dapat dipakai setelah
verba bentuk
kamus,
bentuk
masu,
bentuk
lampau
da
bentuk
negatif.
Selain
itu
partikel
kashira
dapat
dipakai
setelah
kata-kata
tanya
seperti
dou,
itsu,
doko,
dare
dan
sebagainya.
Walaupun
ada
penutur
pria
yang
mengucapkan partikel
kashira,
namun
jumlahnya sangat
terbatas.
Mereka
lebih
sering
menggunakan partikel
yang
menunjukkan pertanyaan
yang
lebih tegas
seperti kai, dai, kane, kana atau darooka daripada memakai partikel kashira.
1.2 Partikel Wa, Wayo, Ne Dalam Pemakaian Shuujoshi
Partikel
wa dipakai
pada
bagian
akhir
kalimat
ragam
lisan.
Partikel wa
sering dipakai dalam ragam bahasa wanita
untuk
melemahlembutkan bahasa
yang
diucapkan.
Hal
ini
sebagai
salah
satu
cara
untuk
menunjukkan
feminitas
penuturnya.
Oleh
karena
itu,
partikel
wa
jarang
diucapkan
oleh
pria,
sebagai
gantinya
mereka sering
menggunakan partikel
zo
atau
ze
yang
menunjukkan kekuatan atau ketegasan penuturnya.
1.3 Partikel No, Noyo, None Dalam Pemakaian Shuujoshi
Partikel noyo berasal dari dua buah partikel yaitu partikel no dan yo.
Begitu juga partikel none yang berasal dari partikel no ditambah partikel
|