Musik
dan
tarian
termasuk beberapa
bentuk
yang
terpisah
yang
memiliki
unsur
keseniannya sendiri. Kagura adalah sebuah tarian Jepang yang dipertunjukkan oleh
gadis perrawan kuil (miko). Tari-tarian ini mempunyai bagian penting dalam agama
orang Jepang. Tarian tersebut adalah tairan
yang menarik Amaterasu untuk keluar
dari
gua.
Seiring
dengan
alunan
musik
fue
dan
irama
gendang, tarian
singa
mempertunjukkan rangkaian tariannya.
c)
Norito (Doa)
Norito
adalah
doa-doa
yang
dibacakan oleh
seorang
kannushi (pendeta Shinto)
dengan
menggunakan
gaya
bahasa
Jepang
kuno
untuk
menjelaskan
kepada
dewa
tentang
arti
dan
alasan
dalam
mengadakan matsuri. Isi
doa-doa tersebut
adalah
mengungkapkan rasa
terima
kasih
kepada
dewa serta
memohon
kepada dewa dengan tujuan untuk meminta kesejahteraan atau
perlindungan
kepada dewa.
d) Naorai (Jamuan Suci)
Naorai adalah jamuan makan bersama para peserta matsuri yang dilakukan pada akhir
upacara Shinto. Makanan yang
dimakan adalah sesajian yang
telah
disediakan bagi
para
dewa
dan
sudah di doakan oleh kannushi (pendeta Shinto).
2.5
Daijousai
Daijousai merupakan sebuah ritual persembahan kepada para dewa dan leluhur kaisar
yang berasal dari hasil
panen padi pada saat zaman kaisar Jinmu. Ritual tersebut setidaknya
berlangsung pada
akhir
abad
ke-7
dan
dilakukan
kembali
pada
saat
zaman
Meiji,
menggantikan
perayaan
panen
kekaisaran atau
yang
dikenal
dengan
niinamesai
yang
|