19
Kreitner
dan Kinicki
(2007.
p.192)
mengungkapkan bahwa
kepuasan kerja
pada
dasarnya
menunjukkan
apa
yang
individu
sukai
pada
pekerjaannya.
Kepuasan
kerja
adalah perasaan atau
tanggapan
emosional terhadap
suatu
pekerjaan
(Job Satisfaction is
an
affective or
emotional response to
ones job).
Definisi
tersebut
secara
tidak
langsung
menyatakan
bahwa
kepuasan
kerja
bukanlah
kesatuan konsep. Sepertinya, seseorang
dapat secara relatif puas
dengan salah satu aspek dari
kerjanya
dan ketidakpuasan dengan satu atau lebih
aspek-aspek lain.
Lima model utama
dari kepuasan kerja fokus pada lima perbedaan penyebab
dari
kepuasan
kerja,
yaitu:
(1)
Pemenuhan
kebutuhan;
model ini
mengusulkan
bahwa
kepuasan
ditentukan
oleh tingkat
karakteristik pekerjaan
yang
memperbolehkan
individu untuk
memenuhi
kebutuhannya
(Job Fulfillment); (2)
Ketidakcocokan;
model
ini
mengusulkan bahwa
kepuasan
adalah
hasil
dari
pertemuan ketidakcocokan. Pertemuan ketidakcocokan menunjukkan perbedaan
antara apa yang individu
harapkan untuk diterima dari pekerjaan, seperti bayaran
yang
baik
dan
kesempatan
promosi,
dan apa
yang pada
kenyataannya
diterima
(Discrepancies); (3)
Nilai
dari
Hasil
yang
dicapai;
maksudnya
adalah
kepuasan
dihasilkan
dari
persepsi
bahwa
pekerjaan
mengijinkan
untuk pemenuhan
dari
pentingnya
nilai
kerja
individu.
(Value
Attainment);
(4)
Keadilan;
pada
model
ini,
kepuasan
adalah
fungsi
dari
bagaimana
keadilan
seorang individu
adalah
menyenangkan
ketika
bekerja
(Equity); (5)
Penempatan/
komponen
genetik;
secara
khusus
model
penempatan/
komponen
genetik
didasari pada
kepercayaan
bahwa
kepuasan
kerja adalah
bagian
fungsi
untuk
sifat
dan faktor
genetik
(Dispositional/ Genetic Components).
|