![]() 48
members
towards
one
another"
(Dari
nilai-nilai
organisasi
membangun
norma
organisasi,
petunjuk
atau
harapan
yang menentukan
ketepatan
dari
perilaku
karyawan pada situasi tertentu dan mengawasi perilaku
dari anggota organisasi
terhadap satu sama lain). Senior management may try to dete®mine
a
corporate
culture (Manajemen
senior
mungkin
mencoba
untuk
menentukan
budaya
perusahaan). They may wish to impose ©orporate values and standards of behavior
that specifically
reflect
the objectives
of
the organization
(Mereka
mungkin
berharap untuk menentukan
nilai-nilai perusahan
dan standar perilaku
yang secara
spesifik/
khusus menggambarkan tujuan organisasi). In addition, there will also be
an
extant
internal
culture
within
the
workforce (Sebagai
tambahan,
akan
ada
keikutsertaan budaya internal melibatkan
kekuatan pekerja ). Work-groups within
the organization have their own behavioral quirks and
interactions which, to an
extent, affect
the
whole
system (Kelompok
kerja
dengan
organisasi
memiliki
kebiasaan
khusus
perilaku mereka
masing-masing dan
interaksi dimana
untuk
keikutsertaan, mempengaruhi keseluruhan sistem ). Task culture can be impo®ted
(Budaya
tugas
dapat
didatangkan).
For
example, computer technicians will have
expertise, language and behaviors gained independently
of the
organization,
but
their presence can influence the culture of the
organization
as a whole (Sebagai
contoh,
teknisi
komputer akan
memiliki
keahlian,
bahasa,
dan
perilaku
yang
diperoleh
dengan
sendirinya
dari organisasi,
tapi
kehadiran
mereka
dapat
mempengaruhi budaya organisasi secara keseluruhan).
Plunket,
Attner,
dan
Allen (2005,
p.130)
mengungkapkan
bahwa
Budaya
organisasi adalah
system
yang
dinamis dari nilai, kepercayaan, filosofi,
pengalaman,
ciri,
dan
norma
dari
perilaku
yang
memberi
karakteristik
(dynamic
|