12
Sebuah
tanda
(representamen) mengacu
kepada
objeknya
(denotatum)
melalui
tiga
cara utama menurut Pierce dalam Christomy (2004 : 121 – 122) yaitu :
1)
Ikon adalah tanda hubungan
representamen
dan objeknya yang bersifat
persamaan bentuk alamiah (keserupaan).
2)
Indeks
adalah
tanda
yang
menunjukkan
adanya
hubungan
alamiah
antara
representamen dan objeknya melalui cara penunjukkan.
3)
Simbol adalah tanda menunjukkan hubungan antara representamen dan objeknya
berdasarkan kesepakatan atau konvensi masyarakat.
Hubungan
dalam
representamen, objek,
dan
interpretan
menurut Pierce
dalam
Christomy (2004 : 127 – 128) mengajukan tiga kategori pula, yaitu :
1) Term, sebagai representasi dari suatu kemungkinan denotatum
2) Proposisi, sebagai tanda informatif
3)
Argumen, sebagai proses berpikir yang memungkinkan percaya tentang sesuatu
Kemudian,
menurut
Pradopo
(1990
:
122
–
124)
bahasa
yang
merupakan
sistem
tanda
yang
kemudian
dalam
karya
sastra
menjadi
mediumnya
itu
adalah
sistem
tanda
tingkat
pertama.
Dalam
semiotik,
arti
bahasa
sebagai
sistem
tanda
tingkat
pertama
itu
disebut
meaning
(arti).
Karya
sastra
juga
merupakan sistem
tanda
yang
berdasarkan
konvensi
masyarakat.
Karena,
karya
sastra
merupakan
sistem
tanda
yang
lebih
tinggi
kedudukannya
dari
bahasa,
maka
disebut
sistem
semiotik
tingkat
kedua.
Dalam
karya
sastra, arti kata – kata ditentukan oleh konvensi sastra. Jadi, arti sastra
itu merupakan arti
dari
arti
(meaning
of
meaning).
Untuk
membedakannya dari
arti
bahasa,
arti
sastra
itu
disebut
makna
(significance) yang
terbagi
menjadi
signifiant
(???????)
dan
siginifie (???????) (Kazama dkk, 1993 : 2).
|