![]() 16
Mikagirishi
/
kokyou no sakura /
saki ni keri
(Kobayashi Issa)
2.4.2 Kigo
Selain kireji, haiku Jepang juga
memiliki ciri khas
lain
yang
membedakannya
dengan puisi Jepang lainnya, yaitu dengan adanya kigo dengan tulisan kanji Jepang ??
yang diartikan sebagai kata yang melambangkan atau menunjukkan musim. Hal tersebut
dikemukakan oleh Kagiwada (1990 : 29) :
????????????????????????????????
?????????????????????????????????
????????????????????????????????
??????????????
Terjemahan :
Ketika membuat haiku, karena harus mengetahui hal seperti apa kigo, maka harus
memperhatikan
kata
kata
mana
yang
melambangkan
musim
tertentu.
Kata
kata
yang
melambangkan
musim
tersebut
adalah
gabungan
waktu
yang
terjadi
dimulai dari
musim semi,
musim panas,
musim gugur,
musim dingin serta
tahun
baru yang dibedakan menurut masing masing
musimnya.
Kandungan kigo tersebut berfungsi untuk
melambangkan atau
mendalami suatu
masa
atau
musim
di
dalam
puisi,
sehingga
dapat
menunjukkan
keterangan
mengenai
waktu
(seperti
pagi,
siang,
dan
malam),
musim
(salju,
semi,
gugur,
dan
musim
panas),
dan
unsur unsur alam di dunia nyata untuk
menunjukkan lokasinya (Reichold, 2002
:
24
25).
Contoh karya dari Kobayashi Issa dalam Miura (1997 : 24) :
???
/
??????
/
????
Haru same ya /
yabu ni fukaruru /
sute tegami
Terjemahan:
Hujan musim semi / angin berhembus di semak / surat yang terbuang
|