Home Start Back Next End
  
32
1. 
Hasil  penelitian  Litwin  
dan  Stringer  menyimpulkan  pola  kepemimpinan
yang
otoriter,
di
mana
pengambilan
keputusan dilakukan
secara
terpusat
(sentralisasi) 
dan  perilaku 
pekerja  diatur  melalui  prosedur 
yang 
baku,
bukan  hanya 
mengakibatkan  rendahnya  kinerja  dan  kreativitas  bahkan
tidak tercapainya sikap positif terhadap kelompok
kerja. Sedangkan
pola
kepemimpinan 
yang  afiliatif,  di  mana  terdapat  hubungan  interpersonal
yang
baik
di
antara
para
pekerja dan
pimpinan,
menghasilkan
tingkat
kepuasan   kerja   yang   tinggi   dan   tumbuhnya   sikap   positif   terhadap
kelompok
kerja, walaupun kinerja mereka sedang-sedang saja.
2. 
Hasil
penelitian
Frederickson
memperlihatkan
bahwa
pola
kepemimpinan
yang
mampu
menumbuhkan
komunikasi
terbuka,
sikap
saling
mendukung
di 
antara 
pekerja 
dan 
pimpinan, 
pengambilan 
keputusan 
yang 
tidak
terpusat (desentralisasi),
pada
umumnya akan meningkatkan kinerja,
menurunkan biaya
produksi, dan mempersingkat waktu pekerjaan.
3. Hasil
penelitian
Litwin
memperlihatkan
bahwa
pola
kepemimpinan
berpengaruh
terhadap
motivasi
pekerja.
Ia menyatakan,
bahwa
pola
kepemimpinan
tertentu
mampu
membentuk harapan-harapan
dalam
diri
pekerja
dan
memperkuat
motivasi
mereka,
sedangkan
pola
kepemimpinan
lainnya
justru
dapat
menghambat
tumbuhnya
motivasi
untuk
berprestasi.
Litwin
juga
menggambarkan
hubungan antara
pola
kepemimpinan
dengan
motivasi
berdasarkan pengaruh masing-masing
dimensinya
terhadap
kebutihan
akan
berprestasi
(Need
for
Achievement
/
n-Ach),
kebutuhan
akan
kekuasaan
(Need fo®
Power/ n-Pow),
dan
kebutuhan
akan
afiliasi
(Need
for
Affiliation /
n-Aff).
Standar
dan
kejelasan
tugas,
misalnya,
merupakan 
pendorong 
yang 
kuat 
terhadap 
timbulnya 
motivasi 
untuk
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter