43
dicapai. Kedua, menentukan usaha apa yang dibutuhkan untuk meraih tujuan-tujuan
tersebut. Ketiga, mengidentifikasi hambatan-hambatan akan usaha yang dikehendaki.
Keempat,
menentukan
jalan
keluar
yang
terbaik
untuk
menyingkirkan
hambatan-
hambatan
yang
ada.
Terakhir,
mengeveluasi
dan
memastikan
segala
tujuan
yang
telah
dicapai.
Dan
apabila
langkah-langkah
dasar
HPT
model
dilaksanakan
dengan
sebaik-baiknya, maka peningkatan kinerja karyawan perlahan-lahan akan
meningkat
dengan sendirinya.
5.
Senge,
2008.
Building Vison. Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
membangun
visi
bersama,
memperbaiki
dan
mengembangkan model-model
mental
yang
ada,
dan
bersama-sama
terlibat
dalam
forum berpikir.
Hasil
dari
penelitian
ini adalah
menyemangati visi seseorang; visi bersama awalnya dari visi masing-masing
perorangan
karena itu visi bersama akan lebih kuat apabila didukung visi-visi tunggal
dari masing-masing orang. Saling berkomunikasi dan saling mendukung; pemimpin
harus
mengkomunikasikan visinya secara berkelanjutan dan
perlu adanya dukungan
dari
bawahan agar
tercapai
visinya
tersebut.
Mempunyai
visi
sebagai
proses
yang
berkelanjutan;
pemimpin
sebaiknya
mempunyai
visi
yang
tidak hanya satu saja,
sehingga bawahannya pun ikut senang menjalankan visi-visi yang lain. Menyatukan
visi
intrinsik dan
visi
ekstrinsik;
visi
ekstrinsik
yang seperti
perusahaan
ingin
fokus
akan
pencapaian sesuatu agar
menjadi
kompetitor
pesaingnya.
Sekali
tercapai,
sangatlah mudah
visi
tersebut menjadi berbalik arah. Mempertahankan visi itu. Lain
lagi
dengan visi
intrinsik yang
mengedepankan
produksi
produk
baru,
peningkatan
kualitas produk lama, menaikkan standar produk
untuk
kepuasan konsumen
dengan
kata
lain
inovasi.
Kedua
visi
tersebut
harus
melebur
jadi
satu. Terakhir,
membedakan visi positif dari
visi
negatif; terdapat 2 sumber yang
dapat memotivasi
organisasi
berupa
ketakutan
yang
merupakan
sumber
energi
dibalik
visi
negatif,
|