41
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam
menganalisa
ketidakpastian
di
masa
yang
akan
datang
(Ritchie
dan
Marshall,
1993). Manajemen risiko
harus dilakukan sedini mungkin
dengan
didukung
informasi tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana kondisi
usaha sesungguhnya
dapat menjadi
jelas sebelum
terlambat
dan dapat
terhindar
dari
kegagalan yang
lebih besar.
Dengan
manajemen
risiko
berarti melakukan
sesuatu yang proaktif
daripada reaktif.
Dengan
demikian
melalui
manajemen
risiko
akan
diketahui
metode
yang
tepat
untuk menghindari/mengurangi
besarnya
kerugian
yang
diderita
akibat
risiko.
Secara
langsung
manajemen
risiko
yang
baik
dapat
menghindari
semaksimal
mungkin
dari
biaya-biaya
yang
terpaksa
harus
dikeluarkan
akibat
terjadinya suatu
peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.
Secara
tak langsung
manajemen
risiko
memberikan
sumbangan
sebagai
berikut.
a. Memberikan
pemahaman
tentang
risiko,
efeknya,
dan keterkaitannya
secara
lebih
baik
dan
pasti
sehingga
menambah
keyakinan
dalam pengambilan
keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan (Djojosoedarso, 1999).
b. Meminimalkan jumlah
kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran
tentang
akibat
negatifnya
sehingga
mengurangi
ketegangan
dan
kesalah-
pahaman.
c. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.
d.
Menangkal
timbulnya
hal-hal
dari
luar yang
dapat
mengganggu
kelancaran
operasional.
e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan.
|