35
Menurut Jon-Arild
Johannessena
dan Bjorn
Olsenb (2003),
keunggulan
kompetitif
yang
berkelanjutan
adalah
konsep
kunci
dalam
strategi
praktek dan
riset.
Literatur
tentang
keunggulan
kompetitif
yang berkelanjutan didominasi oleh
dua
perspektif: industri-organisasi
ekonomi;
dan
pandangan
berbasis sumber
daya perusahaan. Menurut
organisasi
industri
ekonomi,
keunggulan
kompetitif
yang
berkelanjutan
didasarkan
pada
posisi strategis
perusahaan dalam sebuah industri.
Mobilitas hambatan dalam sebuah industri adalah faktor
utama
pertama
yang
mendukung
keunggulan kompetitif.
Menurut
pandangan
berbasis
sumber
daya keunggulan
kompetitif yang
berkesinambungan
penghematan
didasarkan pada
kompetensi inti
perusahaan.
Kompetensi ini, yang berharga, langka, dan sulit untuk
meniru,
perdagangan, dan pengganti, merupakan dasar keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Dalam lingkungan bisnis baru, ditandai
dengan meningkatnya gejolak
dan
kompleksitas,
kapasitas organisasi
untuk menciptakan
dan
mempertahankan
keunggulan
kompetitif
terletak
pada apa
yang
diketahui,
bukan
apa
yang
dimiliki.
Kompetensi
inti
tidak
dapat
tetap statis; hanya
perusahaan-perusahaan
yang terus berinvestasi dan meningkatkan
kompetensi
yang
mampu menciptakan alternatif
pertumbuhan
strategis.
Oleh
karena
itu,
dalam lingkungan bisnis yang dinamis, perlu memelihara potensi kompetensi inti masa depan
(Jon-Arild Johannessena dan Bjorn Olsenb, 2003).
Sebuah model korporasi praktik bisnis yang berkelanjutan perlu untuk meningkatkan
nilai
stakeholder dalam arti luas.
Nilai stakeholder adalah
konsep yang luas dan menyiratkan
bahwa
sebuah
perusahaan
memiliki
tanggung
jawab
dan komitmen
ke
berbagai
pemilik
kepentingan internal dan eksternal di
pasar dan
masyarakat,
bukan hanya untuk para
investor
dan pemilik
perusahaan,
tetapi juga kepada
para
karyawan,
pelanggan,
pemasok,
masyarakat
dan
lingkungan.
Telah disimpulkan
bahwa
praktek-praktek
bisnis
yang
berkelanjutan
dan pengembangannya harus memenuhi kebutuhan dan persyaratan masa kini
tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri (Goran Svensson, Greg Woodb, dan Michael Callaghan, 2009).
|