Home Start Back Next End
  
57
Gagasan
atau
konsep
yang
dihasilkan
pada
tahap pertama
selanjutnya
dirumuskan
sebagai model yang berbentuk uraian, gambar, atau rumus.
c.
Simulasi
Simulasi
dilakukan
dengan
menggunakan model yang
telah
dibuat.
Pada
model
kuantitatif, simulasi
dilakukan
dengan memasukkan data
ke
dalam
model, sedangkan
pada
model kualitatif,
simulasi
dilakukan
dengan
menelusuri
dan melakukan
data atau
informasi yang dikumpulkan untuk memahami perilaku gejala atau proses model.
d.   Validasi hasil simulasi
Validasi bertujuan untuk mengetahui
kesesuaian antara hasil simulasi
dengan gejala atau
proses yang ditirukan. Model dapat dinyatakan baik jika
kesalahan atau simpangan hasil
simulasi
terhadap
gejala
atau
proses
yang
terjadi
di
dunia
nyata
relatif
kecil.
Hasil
simulasi
yang sudah divalidasi tersebut digunakan
untuk memahami
perilaku gejala atau
proses
serta kecenderungan
di
masa depan,
yang dapat
dijadikan
sebagai
dasar
bagi
pengambil keputusan untuk merumuskan suatu kebijakan di masa mendatang.
2.1.10
Metode Prospektif Sruktural
Analisis
prospektif
digunakan
untuk memprediksi
kemungkinan-kemungkinan yang
akan
terjadi
di
masa
depan.
Analisis
prospektif
tidak
sama
dengan
peramalan
karena
dari
analisis prospektif dapat
diprediksi alternatif-alternatif yang akan terjadi di masa datang baik
yang
bersifat positif (diinginkan) ataupun
yang negatif (tidak diinginkan).
Kegunaan analisis
prospektif adalah
untuk: (1)
Mempersiapkan tindakan strategis
yang perlu dilakukan dan (2)
melihat
apakah
perubahan
dibutuhkan
di
masa
depan.
Analisis
prospektif
tepat
digunakan
untuk perancangan strategi kebijakan.
Analisis 
prospektif 
merupakan 
pengembangan 
dari 
metode 
Delphi  yang
menggunakan
pendapat
kelompok
pakar untuk
pengambilan
keputusan.
Menurut
Hardjomidjodjo (2003), tahapan dalam analisis prospektif terdiri dari:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter