Home Start Back Next End
  
102
Kepemimpinan dengan
gaya
demokratis
dalam
mengambil
keputusan
sangat
mementingkan musyawarah,
yang
diwujudkan pada
setiap
jenjang dan
di
dalam   unit   masing-masing.   Dengan   demikian   dalam   pelaksanaan   setiap
keputusan
tidak
dirasakan
sebagai
kegiatan
yang
dipaksakan, justru
sebaliknya
semua
merasa
terdorong
mensukseskannya sebagai
tanggung
jawab
bersama.
Setiap anggota kelompok/organisasi merasa perlu aktif bukan
untuk kepentingan
sendiri atau beberapa orang tertentu, tetapi untuk kepentingan bersama.
Aktivitas
dirasakan
sebagai
kebutuhan
dalam
mewujudkan partisipasi,
yang
berdampak
pada
perkembangan dan
kemajuan
kelompok/organisasi
secara
keseluruhan. Tidak
ada
perasaan
tertekan
dan
takut,
namun
pemimpin
selalu
dihormati dan disegani secara wajar
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Kepemimpinan Bebas
merupakan
kebalikan
dari
tipe
atau
gaya
kepemimpinan
otoriter.
Dilihat
dari
segi
perilaku
ternyata
gaya
kepemimpinan
ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi (compromiser)
dan
perilaku
kepemimpinan pembelot
(deserter).
Dalam
prosesnya
ternyata
sebenarnya
tidak
dilaksanakan
kepemimpinan dalam
arti
sebagai
rangkaian
kegiatan  
menggerakkan   dan  
memotivasi   anggota   kelompok/organisasinya
dengan
cara
apa
pun
juga.
Pemimpin
berkedudukan sebagai
simbol.
Kepemimpinannya
dijalankan dengan
memberikan kebebasan penuh
pada
orang
yang
dipimpin
dalam
mengambil
keputusan
dan
melakukan
kegiatan
(berbuat)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter