17
disendirikan, dikarantina,
atau
tersebar
bebas
dalam
populasi?
Semua
faktor
ini
mempengaruhi model
matematika
yang
dibangun.
Skripsi
sederhana
ini
hanya
akan
membahas
dua
model
pokok,
model
SIS
(Susceptibles
Infectives
Susceptibles)
dan
model SIR (Susceptibles Infectives Recovered).
2.6 Model SIS
Model
ini
cukup
sederhana. Asumsi
dasarnya
adalah
bahwa
populasi
dibagi
menjadi dua kelompok yang saling asing kelompok
yang terjangkit penyakit dan dapat
menularkan penyakit
(I),
dan
kelompok
yang
tidak
terjangkit
penyakit
namun
dapat
terjangkiti penyakit
yang bersangkutan
(S).
Model
matematika
yang dibangun bertujuan
menggambarkan perubahan
ukuran
S
dan
I
dalam
waktu.
Maka,
dibuat
asumsi-asumsi
sebagai berikut.
a.
Besar populasi tetap dan terdiri dari N
individu. Tidak ada kelahiran atau
kematian, dan tidak ada perpindahan baik masuk maupun keluar populasi.
b.
Tidak ada masa inkubasi untuk penyakit yang bersangkutan.
c.
Kedua kelompok S dan I tersebar merata dalam populasi.
d.
Begitu
sembuh
dari
penyakitnya,
individu
yang
bersangkutan
menjadi
rentan
kembali menjadi anggota S lagi -, dengan kata lain, tidak terjadi kekebalan.
Kendati asumsi-asumsi di atas tampaknya sewenang-wenang, namun model yang
paling
sederhana
ini
bukannya
tidak
ada
dalam
kenyataan
sehari-hari. Seandainya
ditengarai
terjadi
wabah
sindrom
pernafasan
akut
berat
dalam
populasi
penghuni
satu
unit rumah susun, dan seketika
rumah susun yang bersangkutan
dikarantina
dalam
|