17
Kualitas
juga didefinisikan oleh institusi yang
memiliki standar yaitu ISO 8402
atau quality
vocabulary. Menurut
badan
ini,
kualitas
didefinisikan
sebagai
totalitas
dari
karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk
memuaskan
kebutuhan yang dispesifikasikan
atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan
sebagai
kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau kesesuaian terhadap
kebutuhan
atau
persyaratan (conformance to the requirement).
Sedangkan
menurut
Gaspersz (1998),
terminologi
kualitas
dalam konteks
pembahasan tentang pengendalian proses statistical
adalah konsistensi peningkatan atau
perbaikan dan penurunan variasi karakteristik dari suatu produk (barang atau jasa) yang
dihasilkan,
agar
memenuhi
kebutuhan
yang
telah
dispesifikasikan,
guna
meningkatkan
kepuasan
pelanggan
internal
maupun
eksternal.
Gaspersz juga
mengungkapkan
bahwa
kualitas
konteks
dalam pengendalian
proses
statistikal
adalah
bagaimana
baiknya
suatu
output (barang/jasa) itu memenuhi spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan oleh bagian
desain
dari
suatu
perusahaan.
Spesifikasi
dan
toleransi
yang
ditetapkan
oleh
bagian
desain
produk
harus
berorientasi kepada
kebutuhan
atau
keinginan
konsumen
(orientasi
pasar) ( Gaspersz, 1998, p1-2).
Menurut
Russel
(1996),
apabila diutarakan secara rinci,
kualitas
memiliki
dua
perspektif, yaitu perspektif produsen dan perspektif konsumen, di
mana bila kedua hal
tersebut disatukan maka akan tercapai kesesuaian antara kedua sisi tersebut yang dikenal
sebagai
fitness for consumer use
(kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen). Hal ini
dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1. (Ariani, 1999, p7).
Pada
gambar
terlihat
bahwa
kedua
perspektif
tersebut
akan
bertemu
pada
satu
kata
yaitu
fitness
for
consumer
use.
Kesesuaian
tersebut
merupakan
kesesuaian
antara
|