Home Start Back Next End
  
8
Melalui  
kerja   ragi, 
karbondioksida 
akan   keluar.  
Bila 
adonan  
sudah
mengembang dua
kali
dari
besar
semula,  adonan  dibagi-bagi lalu
ditaburi  dengan
terigu,  
tepung  
bel11l! 
atau  
tepung  
jagw!J.g yang   sudah  
dihaluskan 
kemudian
masukkan ke
dalam
oven.
Panaskan 
oven  antara  220-300°C
(425°F.-
575°F),  agar  permukaan
roti 
lebih    cepat 
kering 
sementara
bagian 
dalanmya  
melanjutkan   fermentasi.
Karbondioksida
akan 
membuat 
adonan 
mengembang,
membentuk
pori-pori 
di
bagian  
tengah  
roti   sehingga  
menyebabkan 
permukaan 
roti  
menjadi  
besar.
Apabila  suhu
di
dalam  roti
sudah 
mencapai 60°C
(140°F),  pati
berubah
menjadi
gumpalan
pati.
Dan
hila
suhu
sudah  mencapai 
100°C  (212°F),  kulit
roti
menjadi
keras
disebabkan
hilangnya  sebagian 
air
karena
evaporasi (penguapan).
Bila  suhu  dalam 
oven 
(yang 
dapat  turun
sementara roti  dimasukkan
ke
dalanmya)
telah
mencapai
200°C 
(400°F),  pati
akan
terbakar.  
Uap
air
kemudian
ditambahkan
ke
dalam 
oven 
(atau 
oven 
disemprot
air) 
untuk 
menghindari
kulit
roti
terlalu 
keras.  
Waktu 
pembakaran 
bermacam-macam
tergantung
ukuran 
roti
demikian pula
halnya
denganjumlah air
yang
hilang.
Bila
fermentasi 
berlebihan maka
kai:bondioksida
akan
keluar
sebelum
dimasukkan
ke
dalam  oven
akibatnya
roti
menjadi 
lebih 
berat
dan
padat
dengan
rongga-rongga
di
antara 
remahan 
dan
kulit
rotr. 
Alkohol 
yang
terbentuk 
sefama
fermentasi 
akan
menguap 
pada
waktu
pembakaran
seperti
halnya
karbondioksida
yang
keluar
pada
waktu  pendinginan. Proses 
kondensasi
dari
uap
air
terjadl 
pada
waktu 
pendinginan
yang 
menyebabkan  roti 
mellj.adi
beFlemak  dan 
mengkilat.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter