Home Start Back Next End
  
13
hidup  tradisional  serta  perasaan  atau  emosi 
orang 
Jepang 
begitu 
mendalam
dibentuk oleh alam.
Picken
(1994
:
92-121)
mengatakan
bahwa kami
juga digolongkan menjadi dua
bagian utama yaitu:
1.
Kami
dalam
mitologi
Jepang,
seperti
Amaterasu
no
Kami
(Dewa
Surga)
dan
Kimitsu no Kami (Dewa Bumi).
2.
Kami
yang
tidak
terdapat
dalam mitologi
Jepang,
seperti
kami
yang
berkaitan
dengan
fenomena
alam
(Dewa
Api, Dewa
Angin,
dan
lain-lain)
dan
kami
yang
berkaitan
dengan
sejarah
personal
yaitu orang-orang yang
dianggap penting
sepanjang
sejarah
kemudian
namanya
diabadikandalam
bentuk
kuil,
kami
yang
berkaitan dengan asal politik (Hachiman), kami yang berhubungan dengan
perdagangan.
2.4 Konsep Agama Buddha di Cina
Agama
Buddha
diperkenalkan
kepada
masyarakat
Jepang
pada
abad
keenam oleh
seorang
raja
di
Korea,
yang
mengirim teks
serta
gambar
Buddha
untuk
membangun
hubungan  damai  antara  dua  kerajaan.  Pangeran  Shotoku,  seorang  pemeluk  agama
Buddha
yang
taat,
melakukan
berbagai
macam cara
untuk
mempromosikan
serta
mendorong
pertumbuhan
agama
Buddha
pada awal
abad
ketujuh
selama
masa
kekuasaannya. Conze (2008 : 52) mengatakan
bahwa
Buddha
menyebar
dari
India
ke
Cina
sampai
pada
akhir
Dinasti
Han.
Oleh karena
itu,
pertama
kali
masuk
ke
Cina,
Buddha bukanlah agama asli masyarakat Cina. Setelah masuk ke Cina, barulah Buddha
masuk ke Korea pada abad ketiga dan menjadi perantara masuknya Buddha ke Jepang.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter