![]() 42
1. Penampilan Fisik (Physical Appearance). Orang cenderung
suka pada kualitas yang
mereka
asosiasikan
dengan
orang-orang
tertentu
yang
mirip
dengan
mereka
dalam
hal-hal tertentuyang
relevan (dipersepsi sebagai orang yang mirip dia).
2.
Stereotype.
Gambaran yang
selalu
ada
dalam
benak
seseorang
(stereotype)
merupakan harapan orang-orang
tersebut akan terjadinya
situasi-situasi khusus atau
munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian tertentu
dalam suatu situasi.
3.
Sumber yang dihormati. Biasanya
memberikan bobot persepsi yang lebih
4.
Isyarat
tidak relevan (irrelevant
cues). Kalau sulit menginterpretasikan stimuli secara
keseluruhan, seseorang sering
hanya
menggunakan
beberapa
bagian
dari
stimulus
saja.
5.
Kesan pertama
(first
impression).
Perkenalan produk
adalah
tahap
sangat
penting
yang akan masuk dalam persepsi konsumen.
6.
Loncat ke kesimpulan
Uumping
to
conclusion).
Seringkali
orang menyimpulkan,
terutama dalam hal kinerja produk, sebelum melihat bukti-bukti yang relevan.
7.
Efek halo
(halo
effect). Efek
halo terjadi
apabila
kesan yang
digeneralisasi, apakah
favorable atau tidak, diperluas untuk menginterpretasi stimuli yang tidak relevan.
2.9.4
Persepsi Nilai Pada Pelanggan
Menurut Hasan (2009}, nilai bukan suatu yang
riil, nilai sangat abstrak, nilai berasal
dari
persepsi
konsumen mengenai
berapa jumlah sebenarnya
yang wajar jika
dihargai
dengan
uang
mengenai suatu
produk
yang
dilihat
dari
mutunya.
Andreassen
(1997)
menyatakan bahwa
dalam pemasaran, ada tiga
hal yang perlu
diperhatikan oleh marketer,
yaitu:
1. Nilai Prediktif
a.
Tingkat
dimana pelanggan mempersepsikan
bahwa atribut
menunjukkan
indikasi dari kualitas produk
|